1.
Poros aksel kanan
2.
Poros aksel kiri
|
3.
Penggerak aksel
4.
Poros propeller
|
Penggunaan : Pada kendaraan dengan penggerak
·
Roda depan motor memanjang
·
Roda belakang motor didepan
arah memanjang
Konstruksi : Dapat dibuat pejal
Bahan : Baja yang
diperkeras dengan ketelitian tinggi
2. Poros Tidak Sama Panjang
1.
Roda kiri
2.
Poros aksel kiri
|
3.
Penggerak aksel
4.
Poros aksel kanan
|
Penggunaan :
Pada kendaraan dengan penggerak roda
depan motor didepan melintang
Konstruksi : · Poros aksel kiri pejal
· Poros
aksel kanan sebagai bentuk pipa
Bahan : Baja yang
diperkeras dengan ketelitian tinggi
3.
Penghubung Tetap ( Penghubung Bola )
1.
Poros dudukan roda
2.
Mangkuk dan alur pnghubung
3.
Pemegang bola
4.
Bola penghubung
|
5.
Dudukan bola
6.
Karet penutup
7.
Vet graphit
8.
Poros aksel
|
Cara kerja
·
Kendaraan mendapat
pembebanan atau berjalan pada permukaan jalan yang berlubang
·
Akibatnya poros aksel harus
membentuk sudut
·
Penghubung bola mengatasi
perubahan sudut maksimum 500 (boal dapat bergerak sepanjang alur)
Sifat : Roda dan poros aksel dapat
berputar stabil (Constant Velocity)
Penggunaan : Sambungan luar poros penggerak
Pelumas : Menggunakan vet graphite (Vet khusus
dari pabrik)
4.
Penghubung Tidak Tetap / Luncur (Penghubung Pot)
1.
Poros penghubung ke
diferensial
2.
Baut pengikat flens
penghubung
3.
Penghubung pot
|
4.
Poros penggerak
5.
Karet penutup
6.
Vet ( Pelumas )
|
Cara kerja
Saat
kendaraan mendapat pembebanan atau berjalan pada jalan yang
berlubang/bergelombang maka roda akan naik dan turun
Terjadi
perubahan jarak antara penggerak aksel dan roda ( A )
Perubahan
tersebut diatasi oleh penghubung pot ( sudut )
Sifat : Stabil pada kedua poros yang
terhubung dengan pembentukan sudut
maximum 500
( Constant Velocity )
Penggunaan : Sambungan dalam poros penggerak
Pelumas : Menggunakan vet graphite ( Vet khusus
yang telah terisi dari pabrik
pembuat poros )
No comments:
Post a Comment