Nama : |
JOB SHEET
| Waktu : |
Kelas : |
Pemeriksaan Sistem
| Diperiksa : |
Teknik Kendaraan Ringan
SMK Muh. Susukan
|
Pengapian Manual
| Nilai : |
Tujuan Praktik
Setelah melaksanakan praktik diharapkan siswa mampu :
- Menguji rangkaian primer dengan voltmeter.
- Menguji komponen rangkaian primer dengan voltmeter.
- Melepas dan memasang kembali kunci kontak, tahanan ballast dan koil pengapian.
- Menyimpulkan hasil pengukuran.
- Memeriksa kondisi isolator pada koil, tutup distributor, rotor, kabel-kabel tegangan tinggi dan steker busi.
- Memeriksa tahanan kabel tegangan tinggi.
Alat dan bahan
Alat yang digunakan :
- Kontak alat
- Multimeter
- Koil tester
Bahan yang dibutuhkan :
- Engine stand / Trainer sistem pengapian.
Keselamatan Kerja.
Demi keselamatan kerja perhatikan hal – hal sebagai berikut :
- Saat motor diam posisi “ ON “ pada kunci kontak jangan terlalu lama
- Hati – hati terhadap kabel busi yang bocor , pada waktu pemeriksaan pakailah sarung tangan atau tang busi agar tidak tersengat.
- Jangan menekuk kabel busi.
1. Pemeriksaan berat jenis elektrolit
**Ukur berat jenis Elektrolit
HASIL PENGUKURAN
|
TINDAKAN
|
1.280 Atau lebih
|
Tambahkan air suling agar berat jenis berkurang
|
1.220 – 1.270
|
Tidak Perlu Tindakan
|
1.210 atau kurang
|
Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis. Bila masih dibawah 1.210 ganti baterai.
|
Perbedaan antar sel kurang dari 0.040
|
Tidak perlu tindakan
|
Perbedaan berat jenis antar sel 0.040 atau lebih
|
Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis. Bila berat jenis antar sel melebihi 0.030, setel berat jenis. Bila tidak bisa dilakukan, ganti baterai
|
2. Mengukur tegangan sirkuit tegangan rendah (rangkaian primer)
Ukurlah tegangan pada komponen di bawah ini :
- Baterai
- Kunci kontak
- Tahanan ballast
- Koil pengapian
- Kontak pemutus
**Petunjuk
- Waktu mengukur tegangan kunci kontak posisi “ON”
- Waktu mengukur tegangan kunci kontak posisi “OFF”
- Tulis hasil pengukura
3. Melepas dan memasang kembali kunci kontak
Langkah kerja :
- Melepas terminal negatif baterai
- Mencatat warna kabel dan kode terminal atau membuat sketsa sambungan
- Melepas kabel-kabel
- Melepas kunci kontak dari dudukannya
- Menguji kunci kontak dengan ohmmeter dan gambarkan rangkaiannya
- Memasang kembali sesuai dengan kebalikan urutan waktu membongkar
4. Melepas Dan Memasang Kembali Koil Pengapian
Langkah kerja :
- kunci kontak pada posisi “ OFF “
- membuat sketsa kabel – kabel yang terpasang
- melepas kabel-kabel
- melepas koil pengapian dari dudukannya
- mengukur tahanan primer dan sekunder dengan ohmmeter ( apabila mengganti
- tahanan primer dan sekunder harus dengan koil pengapian yang lama )
- memasang kembali sesuai dengan kebalikan urutan waktu melepas
**Petunjuk
- Jangan cabut kabel tegangan tinggi
- Tarik dan putar pada stakernya
5. Melepas Dan Memasang Kembali Tahanan BallastLangkah kerja :
- Kunci kontak pada posisi “ OFF “
- Lepas kabel-kabel
- Lepas tahanan ballast dari dudukannya
- Bersihkan dudukan dari kotoran / karat
- Ukur tahanan ballast dengan ohmmeter
- Pasang kembali sesuai dengan kedudukan semula
- Pasang kembali balast pada bagian yang mudah
6. Menguji loncatan bunga api.
- Melepas kabel tengah tegangan tinggi dari distributor.
- Mendekatkan ujung kabel dengan tang berisolasi pada masa koil pengapian yang akan meloncatkan bunga api 6 ¸ 10 mm
7. Menguji koil pengapian dengan koil tester
Langkah kerja :
- Hubungkan terminal tegangan tinggi , negative coil dan positif coil ke terminal – terminal pada coil tester.
- Hubungkan koil tester dengan baterai 12 volt .
- “ ON “ kan koil tester , maka terjadi loncatan bunga api.
- Ukur panjang loncatan bunga api maksimal.
- Pengujian tahanan isolasi dari koil pengapian bisa dilakukan dengan
- memperbesar jarak kontak. Pengujian ini hanya diperbolehkan dalam waktu yang singkat saja.
- Tahanan isolasi yang jelek ditunjukkan dengan loncatan bunga api dari leher menuju negative coil pengapian atau positif coil pengapian.
8. Menguji rangkaian sekunder
Langkah kerja
- Keluarkan tutup distributor, rotor dan kabel-kabel tegangan tinggi. Untuk melepaskan jangan menarik steker busi pada kabelnya, karena kabel tersebut berinti arang sehingga mudah rusak.
- Periksa tahanan setiap penghantar, dari elektroda didalam tutup distributor sampai steker busi. Tahanan penghantar tidak boleh melebihi 20 kW. kalau tahanan pada satu pengantar terlalu besar, lepas bagian-bagian pengantar tersebut dan periksa satu per satu, untuk mencari bagian yang rusak.
Penghantar tegangan tinggi dengan tahanan yang terlalu besar mengakibatkan mesin sukar dihidupkan.
- Lepas semua bagian dan bersihkan dengan bensin, kemudian keringkan dengan baik. Jika menggunakan angin, doronglah arang didalam pusat distributor, untuk mencegah arang keluar waktu disemprot.
- Periksa kondisi isolator pada koil, rotor, tutup distributor dan steker busi. Jika terdapat bagian yang terbakar. Harus diganti baru.
- Tutup distributor harus diperiksa kondisi arangnya.
- Periksa kondisi isolator kabel pengapian. Kabel yang retak atau terbakar harus diganti.
- Pasang rotor pada poros governor. Rotor yang mempunyai kelonggaran harus diganti
- Pasang tutup distributor
- Hubungkan kabel-kabel tegangan tinggi ke busi
- Hidupkan mesin .
PETUNJUK :
Hubungan kabel : dari tutup distributor ke silinder
- Tutup distributor buatan jepang biasanya ada nomor-nomornya
- Rumah distributor buatan Bosch ada tanda garis di atas sisinya, yang menunjukkan ke silinder 1. Sedangkan kabel – kabel tegangan tinggi yang lain mengikuti urutan pengapian, sesuai dengan arah putaran rotor.
Contoh : Motor 4 silinder, urutan pengapian 1 – 3 – 4 – 2
Susukan, …………………………..
| |
KAPRODI TKR |
Guru Mata Diklat
YUSUP ANIS, ST |
trimakasih. Izin copy ya bos!!
ReplyDeleteIjin kopy
ReplyDeleteGood
ReplyDelete