Pages

Ads 468x60px

Monday, 2 July 2012

Poros Penggerak 4

1. Poros Propeler


Penggunaan  : Pada kendaraan penggerak roda belakang dengan motor di depan arah memanjang (konstruksi standard)

Konstruksi  :
1.    Garpu penghubung      : Bentuk garpu dan berlubang sebagai dudukan/tumpua penghubung salib
2.    Poros                    : Benntuk pipa dengan maksud mengurangi berat tetapi tidak mengurangi kekuatannya
3.   Penghubung luncur : Bentuk pejal dan pipa yang terhubung melalui alur-alur dan dapat bergeser sepanjang alur tersebut
4. Timbangan balance: Bentuk plat yang dilas titik terhadap poros propeller untuk menghindari gaya sentrifugal

Bahan  :  Baja yang dikeraskan dengan ketelitian yang sangat tinggi

2.  Penghubung Salib Tunggal




1.    Poros penggerak
2.    Garpu penghubung
3.    Bantalan

4.    Cincin penahan / pengunci
5.    Salib penghubung
6.    Nipel pelumasan
Penggunaan   :  Penghubung poros propeler terhadap poros output transmisi 
                          danpenggerak aksel ( 150 )

Pemasangan  : Menggunakan vet yang dimasukkan melalui nipel pelumasan




2.         Sifat – Sifat

Kecepatan sudut tidak stabil
·                Dengan satu penghubung salib



·                Flens output transmisi berputar dengan kecepatan stabil
·                Pada penghubung salib terdapat 4 tumpuan yang membentuk sudut
·                Poros propeler tidak dapat berputar dengan kecepatan stabil
·                Jika poros propeler dihubungkan langsung dengan flens roda maka putaran roda juga tidak stabil

Kecepatan sudut stabil
·                Dengan dua penghubung salib


·                Flens output transmisi ( C ) berputar dengan kecepatan stabil
·                Poros propeler berputar dengan kecepatan tidak stabil
·                Flens penggerak aksel berputar dengan kecepatan stabil


            Bila kedua salib terpasang sejajar / pada posisi yang sama ( segaris)



3.    Penghubung Salib Ganda



Kemampuan sudut         
Dapat meneruskan tenaga/putaran pada sudut 30-45o
Penggunaan                  
·         Pada poros depan kendaraan brat penggerak empat roda dan penghubung tenaga/putaran dari traktor keperalatan lain
·         Tidak digunakan pada kendaraan umum karena konstruksi besar dan terlalu berat
Sifat – sifat                        
Penghubung stabil




Pelumasan : Menggunakan vet yang dimasukkan melalui nipel 




4.    Penghubung Fleksibel




1.    Garpu/flens penghubung
2.    Baut penghubung/pengikat
3.    Dudukan baut
4.    Karet penghubung/perantara

Penggunaan           
:
Pada poros perpanjangan antara transmisi dengan poros propeller (Kendaraan ringan)
Untuk momen dan perputaran rendah (Seperti penghubung poros kemudi)
Kemampuan

Pelumasan
:

:
Dapat membentuk sudut putar maksimum 50 dan dapat meredam getaran
Tanpa pelumasan (Kering)




5. Penghubung Luncur





Penempatan             : Ujung poros propeller terhadap output transmisi atau diantara    
                                  kedua penghubung salib

Konstruksi                 : A.  Poros output transmisi dengan gigi/alur memanjang
B.   Poros luncur bentuk pipa dengan gigi alur dalam memanjang

Fungsi penghubung luncur ( A ) : Mengatasi perbedaan jarak B & C




B.   = Lingkaran gerak poros propeller
C.   = Lingkaran gerak penggerak aksel
D.   = Perbedaan jarak gerakan

Pelumasan   : Vet yang ditekan melalui nipel


No comments:

Post a Comment