EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERBAHAN BAKAR BENSIN
Laju pertambahan kendaraan bermotor di Indonesia semakin pesat, baik itu kendaraan roda empat maupun roda dua akan membawa dampak yang sangat tidak baik bagi lingkungan hidup.
Pada saat ini standar baku mutu emisi gas buang yang mengacu pada ketentuan Menteri Lingkungan Hidup belum diterapkan di Indonesia, dengan belum adanyapenerapan peraturan emisi gas buang pada kendaran bermotor maka banyak kendaraan bermotor berlalu lalang dijalan raya dengan mengeluarkan polusi emisi gas buang diluar ambang batas, hal tersebut memunculkan masalah yang berkaiatan dengan lingkungan hidup yang sangat kompleks terutama pada kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya serta kota besar lainnya di Indonesia.
Problematik –problematik yang akan timbul antara lain :
Ø Peningkatan suhu udara akibat pemanasan global
Ø Timbulnya berbagai macam penyakit yang diakibatkan oleh polutan emisi gas buang
Ø Timbulnya masalah pencemaran lingkungan udara
Didalam suatu pembakaran motor bakar bensin guna menghasilkan emisi gas buang yang baik ( memenuhi standar), maka perlu ditunjang oleh kondisi motor yang baik yang berkaitan dengan tekanan kompresi, kondisi kabel busi dan busi, kondisi saat pengapian, kondisi filter udara, kondisi penyetelan karburator (konv) atau sistem injeksi.
Sehingga jika semua kondisi tersebut diatas`sudah terpenuhi, maka dalam proses pembakaran motor akan menghasilkan emisi gas buang yang rendah polusi, Adapun kadar Emisi Gas Buang menurut standart Menteri Lingkungan Hidup (Anonymous.1993, Anonymous.1996,Anonymous.2003, Anonymous.2006 ) sbb :
Kadar CO maks 4,5 %
Kadar HC maks 1200 ppm
Pada hasil proses pembakaran motor bensin, emisi gas buang yang dihasilkan meliputi :
1. HC atau Hidrokarbon
Hidrocarbon / HC merupakan unsur senyawa bahan bakar bensin. HC yang ada pada gas buang adalah dari senyawa bahan bakar yang tidak terbakar habis dalam proses pembakaran motor, HC diukur dalam satuan ppm ( part per million ) ( Bently Robert, 1993; Petter A Weller,1989; Spuller,Willem,L, 1987.)
2. CO atau Carbon Monoxid
Merupakan senyawa gas beracun yang terbentuk akibat pembakaran yang tidak sempurna dalam prose kerja motor, CO diukur dalam satuan % volume. ( Bently Robert, 1993; Petter A Weller,1989; Spuller,Willem,L, 1987.)
3. Nox
Adalah unsur dari Nitrgen Oksida (NO) dan Nitrogen Dioksida (NO2) tetapi sering dinyatakan dalam NOx saja. NOx juga merupakan senyawa gas beracun yang ditimbulkan dari proses pembakaran yang tidak sempurna. ( Bently Robert, 1993; Petter A Weller,1989; Spuller,Willem,L, 1987.)
4. Pb atau Timah Hitam
Adalah senyawa beracun yang terkandung dalam bahan bakar bensin dengan tujuan utuk menaikkan angka Oktan Bensin sehingga pada waktu pembakaran dalam proses kerja motor tidak mudah terjadi Detonasi atau Knocking. ( Bently Robert, 1993; Petter A Weller,1989; Spuller,Willem,L, 1987.)
5. CO2 atau Carbon Dioksida
Merupakan senyawa yang tidak beracun hasil pembakaran motor, tetapi efek dari CO2 ini adalah membawa dampak terhadap efek rumah kaca/ pemanasan global. ( Bently Robert, 1993; Petter A Weller,1989; Spuller,Willem,L, 1987.)
6. SO2 atau Belerang
Merupakan senyawa hasil pembakaran motor yang bersifat asam yang dapat membawa dampak terjadinya hujan asam yang nantinya dapat mengakibatkan kerusakan dan kematian organisme makhluk hidup, ( Otto Sumarwoto,1992) disamping itu juga membawa dampak cepat terjadinya korosi/karat pada logam, kalau pada kendaraan dapat mempercepat terjadinya keropos pada knalpot.
Pengaruh terhadap Manusia
1. HC atau Hidro Carbon( Spuller,Willem,L, 1987; Anonymous,2002.)
- Pada konsentrasi yang tinggi menyebabkan gangguan pada selaput lendir,mata, hidung dan tenggorokan
- Merupakan zat potensial penyebab Kanker
2. CO atau Carbon Monoxid ( Spuller,Willem,L, 1987; Anonymous,2002.)
- Tidak berbau dan tidak berwarna
- Mengurangi kemampuan darah dalam menyerap Oksigen
- Pada konsentrasi 0,3 % saja di udara, jika menghirup sekitar 30 menit dapat menyebabkan fatal/kematian.
3. Nox atau Nitrogen Oksid ( Spuller,Willem,L, 1987; Anonymous,2002.)
- Berwarna coklat kemerah merahan
- Berbau tajam / pedas sehingga mengganggu organ organ pernafasan
- Pada konsentrasi 0,05 s/d 0,15 % Nox diudara dapat menyebabkan kerusakan paru-paru
4. Pb atau Timah Hitam ( Spuller,Willem,L, 1987; Anonymous,2002.)
- Merupakan bahan yang sulit untuk bereaksi / dinetralisir, sehingga gas buang mengandung logam Pb yang tinggi akan berdampak dapat merugikan perkembangan mental, ginjal, komposisi darah dan pembuluh nadi/hipertensi
Dilematis Komposisi Emisi Gas Buang
Emisi gas buang mempunyai pengaruh yang buruk terhadap manusia dan lingkungan, berdasarkan data hasil pengujian emisi gas buang pada motor bensin terdapat 2 kondisi, dimana untuk pembakaran yang baik CO, HC harus rendah sedangkan CO2 tinggi, sehingga analisa yang didapat untuk kondisi pembakaran motor yang baik : aman terhadap manusia dan jelek terhadap lingkungan( CO2), Untuk pembakaran motor yang jelek biasanya kadar CO, HC tinggi dan CO2 rendah, sehingga emisi gas buang baik terhadap lingkungan dan jelek terhadap manusia.
Data terkahir dari Dephubdar perkiraan jumlah kendaraan sudah melampaui 60 juta, jika kita asumsikan setiap kendaraan menghabiskan 2 liter bensin saja, maka setiap hari 120 juta liter bensin yang dibakar dan polusi yang ditimbulkan berapa banyak ? silahkan anda pikir sendiri.
Sumber : Otomotif vedc.blogspot
No comments:
Post a Comment