Pengendalian kualitas pekerjaan apapun termasuk pekerjaan overhaul
tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal tanpa adanya prilaku atau
budaya kerja yang baik dalam bekerja pada setiap pelaksananya.
Budaya-budaya kerja yang baik tersebut diantaranya adalah: Bersih, Rapih, Teliti, Rajin atau Disiplin. Pada setiap area kerja atau work shop kita sering melihat papan informasi 5K, atau 5R atau 5S, semua itu adalah untuk mengingatkan kita sebagai pelaksana aktifitas didalam area kerja atau work shop tersebut selalu berprilaku seperti apa yang tertera pada papan informasi tersebut.
Prilaku pekerja maupun kondisi tempat kerja perlu juga diatur agar kualitas hasil pekerjaan bisa maksimal, yaitu dengan menerapkan 5K atau 5R atau 5S di tempat kerja.
5K kepanjangannya adalah: Ketelitian, Kerapihan, Kebersihan, Kesegaran dan Kedisiplinan.
Budaya-budaya kerja yang baik tersebut diantaranya adalah: Bersih, Rapih, Teliti, Rajin atau Disiplin. Pada setiap area kerja atau work shop kita sering melihat papan informasi 5K, atau 5R atau 5S, semua itu adalah untuk mengingatkan kita sebagai pelaksana aktifitas didalam area kerja atau work shop tersebut selalu berprilaku seperti apa yang tertera pada papan informasi tersebut.
Prilaku pekerja maupun kondisi tempat kerja perlu juga diatur agar kualitas hasil pekerjaan bisa maksimal, yaitu dengan menerapkan 5K atau 5R atau 5S di tempat kerja.
5K kepanjangannya adalah: Ketelitian, Kerapihan, Kebersihan, Kesegaran dan Kedisiplinan.
Beberapa contoh prilaku yang diwakili dengan 5K tersebut diantaranya:
1. KETELITIAN
- Menyiapkan shop manual dan part book sesuai dengan model unit / komponen dan serial no-nya.
- Menggunakan special tools sesuai dengan kebutuhan komponen.
- Melakukan re-check atas kondisi alat ukur yang akan dipakai untuk menjamin akurasi ukuran.
- Membuat daftar parts yang rusak / hilang
- Mencatat hasil pengukuran dan pemasangan sesuai dengan standard yang telah ditentukan pada shop manual / QA sheet.
- Melakukan re check atas hasil pemasangan / pengetesan dan memberikan tanda / marking.
- Melaksanakan seluruh langkah langkah & prosedur kerja yang telah ditetapkan dalam shop manual / QA sheet.
- Memastikan bahwa seluruh part / komponen yang dipasang adalah part / komponen yang masih bagus kondisinya, sesuai dengan hasil pengecekan dan pengukuran.
- Mencatat dan mengkolsultasikan seluruh penyimpangan yang terjadi dan memberi judgment atas hasil pengetesan.
- Membuat risalah / summary atas hasil pekerjaan.
2. KERAPIHAN
- Menempatkan komponen / parts tidak mengganggu aktifitas kerja.
- Penempatan tools & alat ukur mudah terbaca dan aman bagi pelaksana.
- Tidak menempatkan komponen langsung diatas lantai, tetapi menggunakan pallet, keranjang atau rak.
- Mengelompokan komponen sesuai dengan unit / Work Order nya.
- Untuk komponen yang kecil seperti Bolt, Nut, washer dan lain lain dimasukan kedalam kantong plastik atau tempat khusus sesuai bagiannya.
- Memberi tanda pengenal pada komponen sesuai unit nya.
- Menempatkan sarana kerja yang diperlukan ditempat yang aman dan mudah dijangkau pada saat dibutuhkan.
- Menempatkan shop manual / QA pada tempat yang mudah untuk dijangkau selama proses assembling.
- Memindahkan barang barang yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan assembling ketempat lain.
- Membuat sistematika reporting sehingga mudah untuk diikuti.
- Melakukan pencucian komponen sebelum di inspeksi dan di disassembling.
- Melakukan pembersihan tools sehingga kering dan bebas oli / debu dan lain-lain.
- Membersihkan tempat kerja sehingga bebas dari kotoran apabila pekerjaan telah selesai.
- Melakukan pembuangan oli bekas pada tempat yang telah disediakan.
- Memberikan serbuk dan membersihkan lantai jika ada genangan atau ceceran oli / solar.
- Melakukan proses measurment ditempat yang telah disediakan.
- Pada komponen yang akan di repair tidak banyak coretan, hanya pada tempat yang akan direpair saja yang diberi tanda.
- Meja kerja bebas dari debu, oli, solar dan lain sebagainya.
- Komponen yang akan dipasang bersih dari debu dan kotoran dengan cara disemprot dengan angin bertekanan.
- Lantai bebas / bersih dari debu, ceceran oli, solar dan tidak ada komponen yang mengganggu.
- Penempatan komponen pada tempat yang bersih dan kering.
- Sirkulasi udara dalam ruangan / lingkungan memungkinkan untuk pergantian udara bersih dan segar bagi pelaksana, bebas dari debu, asap, bau bauan yang tidak sedap dan warna dinding, meja, lemari dan lain lain diberi warna segar.
- Memanfaatkan jam istirahat yang telah disediakan sebaik mungkin.
- Terpenuhi kebutuhan air minum dan extra fuding.
- Melakukan senam kesegaran jasmani/ olah raga secara rutin.
- Menggunakan sarana kerja seperti: check sheet QA, tools, manual dan part book yang telah disediakan.
- Melakukan prosedur kerja seperti yang telah ditentukan.
- Melaksanakan seluruh prosedur kerja sesuai manual dan menuangkan hasil kerja kedalam QA sheet.
- Membuat reporting atas hasil pekerjaan.
- Mematuhi aturan aturan safety dalam pemakaian alat - alat bantu, tools dan special tools.
- Menggunakan alat alat ukur sesuai dengan batas spesifikasi nya dan prosedur nya.
- Setiap pekerjaan yang harus dikerjakan di bengkel luar / fabrikasi harus sepengatahuan atasan.
- Memasang rambu rambu bila sedang melakukan test performance/ ground test.
- Tidak membuat hal hal yang menimbulkan bunga api pada area painting.
Istilah lain dari 5K adalah 5S
yaitu: Seiri (pemilahan), Seiton (penataan), Seiso (pembersihan),
Seiketsu (pemantapan) dan Shitsuke (pembiasaan).
5S adalah adaptasi dari budaya kerja orang Jepang yang artinya kurang lebih sama seperti 5R, dimana Seiri artinya Ringkas, Seiton artinya Rapih, Seiso artinya Resik, Seiketu artinya Rawat dan Shitsuke artinya Rajin.
Dengan demikian apabila ingin mendapatkan hasil pekerjaan overhaul yang berkualitas tinggi, kita harus menggunakan semua referensi kerja dengan disiplin dan prilkaku atau budaya kerja dari pelaksana overhaulnya harus memiliki budaya 5K atau 5S atau 5R.
5S adalah adaptasi dari budaya kerja orang Jepang yang artinya kurang lebih sama seperti 5R, dimana Seiri artinya Ringkas, Seiton artinya Rapih, Seiso artinya Resik, Seiketu artinya Rawat dan Shitsuke artinya Rajin.
Dengan demikian apabila ingin mendapatkan hasil pekerjaan overhaul yang berkualitas tinggi, kita harus menggunakan semua referensi kerja dengan disiplin dan prilkaku atau budaya kerja dari pelaksana overhaulnya harus memiliki budaya 5K atau 5S atau 5R.
No comments:
Post a Comment