A. APA ITU RODA GIGI ATAU GEAR?
Roda
gigi adalah salah satu jenis elemen transmisi vang penting untuk suatu
pemindahan gerak (terutama putaran). daya atau tenaga pada suatu sistem
transmisi antara penggerak dengan yang digerakan. Suatu konstruksi
hubungan roda gigi digunakan pula untuk sistim pengatur pada pemindah
putaran, atau untuk merubah gerak lurus menjadi gerak putar atau
sebaliknya.
B. PRINSIP RODA GIGI
Konstruksi roda gigi mempunyai prinsip kerja berdasarkan pasangan gerak.Bentuk gigi dibuat untuk menghilangkan keadaan slip, putar dan daya dapat berlangsung dengan baik.
Selain
itu dapat dicapai kecepatan keliling- (Vc) yang sama pada lingkaran
singgung sepasang roda gigi. Lingkaran singgung ini disebut lingkaran
pitch atau lingkaran tusuk yang merupakan lingkaran khayal pada pasangan
roda gigi, tapi berperan penting dalam perencanaan konstruksi roda
gigi. Pada sepasang roda gigi maka perlu diperhatikan, bahwa jarak
lengkung antara dua gigi yang berdekatan (disebut "pictch") pada kedua
roda gigi harus sama, sehingga kaitan antara gigi dapat berlangsung
dengan baik. Bentuk lengkung pada suatu profil gigi, tidak dapat dibuat
semaunya, melainkan mengikuti kurva-kurva tertentu yang dapat menjamin
terjadinya kontak gigi dengan baik.
C. PROFIL RODA GIGI
Untuk
mendapatkan keadaan transmisi gerak dan daya yang baik, maka profil
gigi harus mempunyai bentuk yang teratur sehingga kontak gigi
berlangsung dengan mulus. Oleh karena itu profil gigi dibuat dengan
bentuk geometris tertentu, agar perbandingan kecepatan sudut antara
pasangan roda gigi harus selalu sama. Agar memenuhi hat tersebut dikenal
3 jenis konstruksi profil gigi, yaitu :
1. Konstruksi kurva evolvent
Adalah
kurva yang dibentuk oleh sebuah titik yang terletak pada sebuah garis
lurus yang bergulir pada suatu silinder atau kurva yang dibentuk oleh
satu titik pada sebuah tali yang direntangkan dari suatu gulungan pada
silinder.
Keuntungan kurva evolvent.
§ Pembuatan profil gigi mudah dan tepat, karena menggunakan sisi cutter (pisau potong) yang lurus.
§ Ketepatan jarak sumbu roda gigi berpasangan tidak perlu presisi sekali.
§ Jika
ada perubahan kepala gigi atau konstruksi gigi pada suatu
pengkonstruksian perubahan dapat dilakukan dengan sutler (pisau
pemotong).
§ Dengan modul yang sama, walaupun jumlah giginya berbeda, maka pasangan dapat dipertukarkan.
§ Arab dan tekanan profil gigi adalah sama.
2. Konstruksi kurva sikloida
Profil
sikloida digunakan karena cara kerja sepasang roda gigi sikloida sama
seperti dua lingkaran yang saling menggelinding antara yang satu dengan-
pasangannya.
Kurva
sikloida adalah kurva yang dibentuk oleh sebuah titik pada sebuah
lingkaran yang menggelinding pada sebuah jalur gelinding. Dari keadaan
konstruksi pasangan roda gigi, maka kurva sikloida dapat berupa:
a. Orthosikloida, lingkaran mengge- linding pada jalur gelinding berupa garis lurus.
b. Episikloida, lingkaran menggelinding pada jalur gelinding berupa sisi luar lingkaran.
c. Hiposikloida, lingkaran menggelinding pada jalur gelinding berupa sisi dalam lingkaran.
Profil
sikloida bekerja berpasangan dan dengan jarak sumbu yang presisi,
sehingga tidak dapat dipertukarkan dengan mudah, kecuali yang dibuat
berpasangan yang sama.
Keuntungan penggunaan profil sikloida :
§ Mampu menerima beban yang lebih besar.
§ Keausan dan tekan yang terjadi lebih kecil.
§ Cocok digunakan untuk penggunaan presisi.
§ Jumlah gigi dapat dibuat lebih sedikit ( ).
Pada proses pembuatannya menggunakan roda gelinding berpasangan (generating method) yaitu :
Roda
gelinding 1 (cutter) digunakan untuk membentuk profil roda gigi 2, dan
sebaliknya, roda gelinding 2 sebagai pasangan roda gelinding 1,
membentuk profil gigi roda 1.
3. Profil equidistanta
Kurva dari jarak yang sama terbadap sikloida yang dibentuk oleh roda gelinding 2 terhadap jalur gelinding pasangannya.
Profil
ini dipakai konstruksi pasangan antara roda gigi profil dengan roda
pena (pasangannya bukan berupa gigi, tapi berupa yang berjarak teratur
melingkar pada suatu roda). Dan lebih umum lagi digunakan pada hubungan
gigi dan rantai.
Konstruksi pr
Profil
gigi ini digunakan pada suatu hubungan transmisi dengan rasio yang
besar misalnya ; untuk pemutar derek dan pasangan konstruksi bukan
berupa dua roda gigi, tapi satu roda gigi dengan satu roda pena atau
rantai.
D. KLASIFIKASI RODA GIGI BERDASARKAN POSISI SUMBU
Klasifikasi roda gigi dapat ditentukan berdasarkan posisi sumbu pada penghubung sepasang roda gigi.
E. JENIS-JENIS RODA GIGI
Selain
diklasifikasikan berdasarkan posisi sumbu. Jenis-jenis Roda gigi dapat
dibedakan pula dari keadaan konstruksi alur bentuk gigi sena berdasarkan
bentuk serta fungsi konstruksinya.
1. Roda Gigi Lurus
Adalah
roda gigi dengan bentuk profil gigi beralur lurus cengan kondisi
penggunaan untuk sumbu sejajar. Pada konstmksi berpasangan ,
penggunaannya terdapat dalara tiga keadaa, yaitu :
a. Roda Gigi lurus eksternal (spur gear)
b. Roda Gigi lurus internal (planetcry gear)
c. Roda Gigi lurus Rack dan pinion.
Penggunaan
Roda gigi lurus ini cukup luas terutama spurgear pada konstruksi
general mekanik yang sederhana sampai sedang putaran dan beban relatip
sedang. Dan ketiga jenis Roda gigi ini, rnaka Internal Gear
memilikitingkat kesuliian pemasangan yang agak sulit, sehubungan dalam
menentukan ketepatan pemasangan sumbu. Sedangkan untuk jenis Rack dan
Pinion Gear, mempunyai kekhususan dalam penggunaannya, yaitu untuk
pengubah gerak putar ke gerak lurus atau sebaliknya, sedangkan pada Rack
gear mempunyai sumbu Pitch yang lurus. Pembebanan pada gigi-giginya
mempunyai distribusi beban yang paling sederhana, yaitu gaya Normal yang
terurai menjadi gaya keliling (gaya targensial) dan gaya Radial.
2. Roda Gigi Miring
Bentuk
dasar geometrisnya sama dengan roda gigi lurus, tetapi arah alur profil
giginya mempunyai kemiringan terhadap sumbu putar. Selain untuk posisi
sumbu yang sejajar, Roda Gigi miring dapat digunakan pula untuk
pemasangan sumbu bersilangan. Dengan adanya kemiringan alur gigi, maka
perbandingan kontak yang terjadi jauh lebih besar dibanding Roda gigi
lurus yang seukuran, sehingga pemindahan putaran maupun beban pada
gigi-giginya berlangsung lebih halus. Sifat ini sangat baik untuk
penggunaan pada putaran tinggi dan beban besar.
(Perhatikan posisi sumbu putar pada gambar Roda gigi diatas.)
Selain
itu, dengan adanya sudut kemiringan (...) juga mengakibatkan terjadinya
gaya aksial yang hams di tahan oleh tumpuan bantalan pada porosnya.
Sistim pelumasan harus diperhatikan dengan cermat untuk meningkatkan
umur pakai dari gigi yang saling bergesekan.
Khusus
untuk penggunaan dalam posisi sumbu sejajar, serta untuk menetralisir
gaya aksial yang terjadi, dibuat roda gigi miring atau lebig populer
disebut Roda gigi"Herring bone", yaitu dengan dibuat dua alur profil
gigi dengan posisi sudut kemiringan saling berlawanan.
Roda gigi Herring bone dapat dibuat dalam lisa macam, yaitu :
a. Herring bone dengan gigi V setangkup
b. Herring bone dengan gigi V bersilang -
c. Herring bone dengan gigi V berpotongan tengah
3. Roda Gigi Payung
Roda
Gigi Payung sering disebut juga Roda Gigi kerucut atau Bevel Gear.
Peaggunaannya secara umum untuk pengtransmisian putaran dan beban dengan
posisi sumbu menyudut berpotongan dimana kebanyakan bersudut 90@.
Khusus jenis Roda gigi payung hypoid, posisi sumbunya bersilangan. Pada
pemasangan Roda gigi payung umumnya salah satu dipasang dengan
kanstruksi tumpuan melayang, terutama pada Roda gigi penggerak. Dari
bentuk serta arah alur giginya, terdapat beberapa jenis Roda gigi
payung, diantaranya :
3.1. Roda Gigi Payung Gigi Lurus
Untuk jenis ini mempunyai konstruksi yang sederhana dibandins jenis roda gigi payung laiimya. Pembuatannya relatip mudah dan penggunaannya untuk konstruksi umum yang sederhana sampai sedang, baik dalam menerima beban maupun putaran.
Berdasarkan pembuatan bentuk gigi.
- Roda Gigi payung Gigi lurus menyudut. Bentuk gigi pada penampang potong, menyudut ke titik pusat kerucutnya.
- Roda Gigi payung Gigi lurus sejajar. Bentuk gigi penampang potong sejajar dengan sumbu kerucutnya.
3.2. Roda Gigi Payung Gigi Miring.
Disebut
juga Spiral bevel gear. Perbendaan antara Bentuk gigi lurus dengan
bentuk gigi miring pada Roda Gigi payung ini, kurang lebih seperti
perbedaan yang terdapat pada Roda gigi lurus dengan Roda gigi miring
(Spur Gear), dimana dengan adanya kemiringan tersebut akan meningkan
kemampuan menerima beban, mengurangi kebisingan sehingga dapat
digunakan pada putaran yang lebih tinggi dibanding dengan Roda Gigi
payung gigi lurus pada ukuran geometris yang sama.
3.3. Roda Gigi Payung Zerol.
Bentuk
gigi berupa lengkung spiral dengan sudut spiral nol derajat, sehingga
secara sepintas tampak seperti Roda gigi lurus dengan gigi melengkung.
Kemampuan Roda Gigi Payung Zerol ini kurang lebih sama seperti Roda Gigi
payung gigi miring (Spiral), hanya pembuatannya lebih sulit dan bekerja
lebih tenang serta tahan lama.
3.4. Roda Gigi Payung Hypoid.
Jenis
Roda Gigi payung ini lebih populer digu- nakan pada, kendaraan bermotor
saja, tapi untuk konstruksi general, mekanik yang memerlukan putaran
tinggi serta beban besar yang dinamis dapat menggunakan jenis Roda gigi
payung ini. Bentuk alur giginya berupa lengkung hypoid, sehingga posisi
sumbu tidak tegak lurus berpotongan, tetapi bersilangan, sehingga akan
memudahkan pemasangan tumpuan bantalan pada kedua Roda giginya.
4. Roda Gigi Cacing.
Roda
gigi cacing di gunakan untuk posisi sumbu bersilangan dan
pengtransmisian putaran selalu berupa reduksi.Pada sepasang roda gigi
cacing terdiri dari batang cacing yang selalu sebagai penggerak dan Roda
gigi cacing sebagai pengikut.Bahan batang cacing umumnya lebih kuat
dari pada roda cacingnya,selain itu batang cacing umumnya di buat berupa
kontruksi terpadu,dimana bentuk alur cacingnya berupa spiral.
seperti
ulir dengan penampang profil gigi seperti jenis Roda gigi lainnya.
Selain sebagai sistim transmisi saja. Roda Gigi cacmg soring juga
difungsikan sebagai pengunci transmisi, misalnya pada peralatan angkat.
Dari bentuk konstruksi berpasangan terdapat dua jenis konstruksi Roda
cacing, yaitu :
1. Roda Gigi Cacing Silmdrik.
2. Roda Gigi Cacing Glogoid (Cone-drive).
Perbedaan
dan kedua jenis ini terdapat pada bentuknya. Sedangkan untuk profil
gigi mempunyai kurva yang tetap sama, sehingga dalam penggunaannva dapat
salmg bervariasi antara Batang Cacing dengan Roda Cacingnya
Pada
Roda gigi cacing silindrik, bentuk luar batang cacing maupun Roda
Cacing berupa siUnder sedang pada jenis glogoid, baik batang maupun Roda
Cacingnya saling mengikuti bentuk pasangannya.
a. Pasangan Roda caring dengan batang cacing silindrik.
b. Pasangan Roda cacing silindrik dengan batang cacing Glogoid.
c. Pasangan Roda dan Batang cacing Glogoid.
Konstruksi
batang cacing pada umumnya dibuat terpadu, tetapi untuk ukuran. besar
dapat saja batang cacing dibuat berupa pasangan dengan poros.
Batang Cacing duduk pada poros dengan di bantu elemen pengikat. Sedangkan Roda Cacing urnumnya dibuat berupa.
No comments:
Post a Comment