Berikut ini penjelasan mengenai beberapa istilah-istilah yang digunakan dalam spesifikasi engine dari beberapa sumber.
- Indicated horsepower (tenaga kuda indikator)
Indicated
horsepower merupakan suatu tenaga yang diterima oleh piston, dimana
tenaga tersebut berasal dari tekanan gas pembakaran bahan bakar didalam
ruang bakar engine. Dalam hal ini tekanan pembakaran diruang bakar
diukurnuntuk dijadikan sebagai indikator. Indicated horsepower didapat
dari diagram indicator seperti gambar dibawah.
Diagram
indikator sering juga disebut dengan diagram P-V. pada diagram tersebut
daerah yang diarsir (A) merupakan daerah kerja efektif dari sebuah
engine dan daerah yang diarsir (B) merupakan daerah kerja yang hilang.
Pada diagram tersebut kerja yang dihasilkan merupakan hasil dari tekanan
gas pembakaran dalam 1 (satu) kali siklus (langkah hisap, langkah
kompresi, langkah ekspansi, dan langkah buang).
- Loss horsepower (tenaga kuda yang hilang)
Sebagian
dari horsepower yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar didalam
ruang bakar digunakan untuk mengatasi gesekan-gesekan yang terjadi pada
saat engine tersebut bekerja. Horsepower tersebut dinamakan loss
horsepower atau friction horsepower.
Selain itu sebagian horsepower yang dihasilkan juga digunakan untuk menggerakkan komponen-komponen tambahan pada engine (seperti: pompa injeksi bahan bakar, pompa air pada sistem pendinginan, pompa oli pada sistem pelumasan, generator pada sistem elektrik) yang digunakan untuk mengoperasikan engine. Horsepower ini dinamakan dengan auxiliary parts drive horsepower.
Selain itu sebagian horsepower yang dihasilkan juga digunakan untuk menggerakkan komponen-komponen tambahan pada engine (seperti: pompa injeksi bahan bakar, pompa air pada sistem pendinginan, pompa oli pada sistem pelumasan, generator pada sistem elektrik) yang digunakan untuk mengoperasikan engine. Horsepower ini dinamakan dengan auxiliary parts drive horsepower.
- Shaft horsepower (Brake horsepower)
Shaft
horsepower atau brake horsepower adalah Horsepower pada engine yang
didapat dengan mengurangkan horsepower yang hilang (loss horsepower)
dari indicated horsepower (tenaga kuda indikator) yang dibangkitkan pada
bagian atas dari piston dapat digunakan secara efektif. Horsepower
tersebut dinamakan dengan brake horsepower (tenaga kuda rem) atau shaft
horsepower (tenaga kuda poros). Shaft horsepower (brake horsepower) =
indicated horsepower - loss horsepower.
- Corrected shaft horsepower
Horsepower
dari sebuah engine sangat tergantung dari kondisi udara yang dihisap
selama beroperasi. Jika sebuah engine dioperasikan pada daerah yang
memilki tekanan atmosfir tinggi, temperatur udara sekitar yang rendah,
dan kondisi kelembaban udaranya rendah, maka tenaga yang dihasilkan oleh
engine tersebut akan cukup besar sebab kandungan oksigen yang dihisap
lebih banyak.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa ketika kondisi cuaca berubah secara terus menerus maka kondisi horsepower-pun juga akan ikut berubah secara terus menerus mengikuti perubahan kondisi cuaca.
Dengan alasan di atas, maka shaft horsepower harus diukur dengan menggunakan metode dan kondisi cuaca yang spesifik (tekanan atmosfir, temperatur, kelembaban). Hasil pengukuran tersebut yang dinamakan dengan corrected shaft horsepower dan hal ini digunakan untuk mengindikasikan suatu daya guna engine (engine performance). Hal yang sama juga berlaku untuk pengukuran torsi engine (brake torque) ketika dibutuhkan untuk mengindikasikan daya guna engine.
Pada ]IS (Japanese Industrial Standards), tekanan atmosfir sebesar 760 mmHG, temperatur udara sebesar 20°C, dan kelembaban 65% digunakan sebagai kondisi standar untuk melakukan pengukuran corrected shaft horsepower.
Sumber : Catatan Piper
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa ketika kondisi cuaca berubah secara terus menerus maka kondisi horsepower-pun juga akan ikut berubah secara terus menerus mengikuti perubahan kondisi cuaca.
Dengan alasan di atas, maka shaft horsepower harus diukur dengan menggunakan metode dan kondisi cuaca yang spesifik (tekanan atmosfir, temperatur, kelembaban). Hasil pengukuran tersebut yang dinamakan dengan corrected shaft horsepower dan hal ini digunakan untuk mengindikasikan suatu daya guna engine (engine performance). Hal yang sama juga berlaku untuk pengukuran torsi engine (brake torque) ketika dibutuhkan untuk mengindikasikan daya guna engine.
Pada ]IS (Japanese Industrial Standards), tekanan atmosfir sebesar 760 mmHG, temperatur udara sebesar 20°C, dan kelembaban 65% digunakan sebagai kondisi standar untuk melakukan pengukuran corrected shaft horsepower.
Sumber : Catatan Piper
No comments:
Post a Comment