Keterangan: Simbol "ZR" berarti aman dipacu lebih dari 240km/jam
Saat Tepat Mengganti Ban |
| Setiap ban memiliki tread wear indicator (TWI), yang berbentuk segitiga dan terdapat pada sisi samping ban (side wall). TWI ini merupakan indikator tingkat keausan ban dan bisa juga menjadi patokan untuk mengganti ban. Saat tapak ban sudah melampaui indikator tersebut, terlihat garis melintang antara tapak ban, yang berarti ban tersebut sudah tidak layak lagi untuk digunakan.
Ban yang sudah botak sangat mempengaruhi pengendalian dan jarak pengereman!
|
| Perhatikan juga fisik ban, untuk memperhatikan saatnya mengganti ban, antara lain melalui tanda-tanda di bawah ini |
| Benjolan pada ban
Sebaiknya segera ganti ban yang benjol dengan yang baru, karena berpotensi untuk terjadinya pecah ban | |
| Banyak terdapat tambalan
Berpotensi untuk bocor seketika |
| Karet ban getas/ pecah-pecah
Biasanya terdapat pada sisi samping ban | | | |
Hubungi gerai ban terdekat jika anda manemui tanda-tanda kerusakan atau kelainan pada ban anda. |
Pola Telapak Ban |
Saat ini merek dan kembangan ban begitu bervariasi. Apakah anda sudah memilih ban yang tepat untuk memenuhi kebutuhan berkendaraan anda?
Pada dasarnya, pola telapak ban hanya terbagi menjadi tiga golongan utama, yakni Searah(Directional),Simetris (Symmetric), dan Asimetris (Asymmetric).
Ketiga golongan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan pengemudi yang berbeda-beda. |
Searah (Directional)
| Ban searah memiliki ciri telapak searah yang menyerupai anak panah atau pola kembangannya berbentuk huruf "v".
Fitur:
• Menepis air dengan sempurna untuk pengendalian yang lebih
baik di permukaan basah maupun kering
• Performa dan pengereman yang lebih baik
• Biasanya tersedia dalam ukuran besar (15" keatas) dan memiliki indeks kecepatan yang tinggi
Cocok untuk:
Pengemudi yang menyukai performa dan kecepatan tinggi. |
|
Simetris (Symmetric)
| Ban simetris biasanya memiliki telapak dengan desain rib yang berkesinambungan atau blok. Kedua sisinya, baik sisi dalam maupun luar memiliki fitur dan kegunaan yang sama. Pada umumnya ban dengan pola simetris memiliki alur yang menyerupai gelombang.
Fitur:
• Nyaman dan sangat hening
• Alur utama untuk menepis air
Cocok untuk:
Pengemudi yang menyukai kenyamanan dan keheningan dalam berkendara. |
|
Asimetris/ (Asymmetric) | Ban asimetris memiliki pola yang unik untuk membedakan kedua bagian sisinya. Bagian luar ban biasanya memiliki desain alur yang lebih besar untuk menepis air dan meningkatkan pengendalian pada jalan basah. Sedangkan bagian dalam ban memiliki alur yang lebih kecil guna memperluas bidang yang berhentuhan dengan jalan sehingga ban lebih stabil.
Fitur:
• Pengendalian yang baik di jalan basah maupun kering
• Pengendalian yang baik pada saat membelok pada
kecepatan tinggi
Cocok untuk:
Pengemudi yang menyukai performa tinggi. |
Tips Merawat Ban Agar Berfungsi Maksimal dan Tahan Lebih Lama |
• Perhatikan tekanan angin pada ban sekurangnya dua minggu sekali. Sesuaikan dengan
petunjuk pabrikan tekanan angin
• Upayakan ban di-balancing dan spooring agar pengendalian dan performa tetap maksimal
saat beraksi di jalan
• Bila kotor, sebaiknya hanya gunakan sabun atau sampo mobil untuk membersihkan ban |
Tekanan Angin |
|
Tekanan angin adalah hal yang paling penting dalam perawatan ban. Artinya, ban harus diberi tekanan angin sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pabrik pembuatnya dan bisa didapatkan di berbagai area kendaraan Anda, seperti di ujung pintu pengemudi, di bagian bawah pintu atau di bagian dalam kotak penyimpanan di pintu kendaraan.
Tekanan angin kurang dapat menyebabkan kerusakan bagian sidewall, menurunnya kapasitas angkut beban, dan juga mengakibatkan borosnya bahan bakar. Karenanya tekanan angin ban harus diperiksa secara berkala, paling tidak setiap dua minggu sekali atau ketika hendak melakukan perjalanan jarak jauh.
| Perhatikan:
Memeriksa tekanan angin ban sebaiknya pada saat ban dalam keadaan dingin. Bila kendaraan baru saja dipakai, biarkanlah suhu ban turun sebelum diperiksa tekanan anginnya. |
|
Tekanan angin yang tidak tepat dapat membuat ban aus tidak merata.
Keausan di tengah disebabkan oleh tekanan angin yang terlalu tinggi karena pemakaian kembangan ban bagian tengah yang berlebihan. Sebaliknya, tekanan yang terlalu rendah mengakibatkan keausan pada kedua sisi bahu ban. | |
Tekanan yang sesuai
menyebabkan keausan yang merata, sehingga ban tahan lebih lama | | Tekanan yang kurang
menyebabkan keausan pada bagian bahu, sehingga ban aus tidak merata | | Tekanan yang berlebihan
menyebabkan keausan pada bagian tengah, sehingga ban aus tidak merata |
|
Angin Nitrogen (N2) |
Mengapa menggunakan angin nitrogen?
• Tekanan nitrogen (N2) lebih stabil daripada oksigen (O2)
• Berat jenis yang lebih ringan dan partikelnya yang lebih besar,
membuat kebocoran ban ber-nitrogen lebih sedikit. sehingga tidak
membutuhkan pengisian yang terlalu sering
• Ban berkerja lebih optimal ketika berputar karena
sifatnya yang dingin
• Mengurangi keausan ban yang tidak merata
• Lebih hemat BBM
• Memperbaiki manuver | |
Rotasi Bikin Awet |
Sehebat apapun ban bila tidak pernah dirotasi performanya akan lebih cepat menurun. Atau paling tidak, ban di kedua poros - depan dan belakang - tidak berfungsi maksimal dan mengakibatkan keausan tidak merata dan usia pakai menjadi lebih pendek. |
| Rotasi dibutuhkan bila jarak tempuh kendaraan sudah mencapai 7.500 - 10.000 km. |
Ada 2 sistem rotasi ban yang biasa dilakukan, yaitu menggunakan empat roda dan menggunakan lima roda, termasuk ban cadangan. |
Diagonal Horisontal
Vertikal | Rotasi dengan 4 roda
Dapat digunakan dengan cara diagonal, horisontal atau vertikal.
Untuk rotasi diagonal,rotasi dilakukan dengan menukar ban depan kiri dengan belakang kanan dan ban depan kanan dengan belakang kiri.
Untuk rotasi horisontal,roda kanan depan ditukar dengan roda kiri depan. Demikian juga dengan roda belakang, ban kanan belakang ditukar dengan kiri belakang.
Untuk rotasi vertikal,roda kiri depan ditukar dengan roda kiri belakang. Demikian juga dengan roda kanan depan ditukar dengan roda kanan belakang. |
|
| Rotasi dengan 5 roda (dengan ban serep)
Sistem rotasi dengan menggunakan 5 ban relatif mirip dengan diagonal. Ban serep dipasang di kiri belakang, selanjutnya ban kiri belakang pindah ke depan kiri. Ban depan kiri dipindah menyilang ke kanan belakang dan kanan belakang pindah ke depan kanan. Dan terakhir, ban depan kananlah yang menjadi ban serep.
Peringatan:
Jangan gunakan rotasi dengan 5 roda jika ban serep berlainan merek atau model dengan 4 ban lainnya. |
Sumber : GTRadial-Indonesia |
No comments:
Post a Comment