RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah
Susukan
Mata Pelajaran :
Memelihara baterai
Kelas / Semester : X /
Gasal
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Kompetensi Inti :
1.
Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama dalam perancangan.
2.
Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, rasa
percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan konsep berpikir, dan strategi
menyelesaikan masalah dalam Memelihara baterai.
3.
Mentransformasi diri dalam berperilaku:
teliti, kritis, disiplin, dan tangguh mengadapi masalah dalam melakukan
tugas Memelihara baterai.
4.
Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, santun, jujur, dan
perilaku peduli lingkungan dalam melakukan tugas dan pekerjaan Memelihara baterai.
5.
Menjelaskan fungsi baterai dalam otomotif
6.
Mengidentifikasikan kontruksi baterai
Kompetensi Dasar dan Indikator
MATERI POKOK
|
KOMPETENSI DASAR
|
INDIKATOR
|
Kontruksi
baterai
|
Memelihara
baterai
|
Memeriksa
baterai sesuai dengan Standar Operation Prosedur
|
Melalui pengamatan, pendalaman materi dan diskusi,
peserta didik dapat:
1.
Memeriksa baterai secara visual
2.
Memeriksa elektrolit baterai
3.
Memeriksa tegangan baterai
B.
Materi Pembelajaran
1.
Kontruksi Baterai
2.
Pemeriksaan baterai
C.
Pendekatan, Strategi dan Metode
Pembelajaran
1.
Pendekatan : Saintifik (Scientific)
2.
Strategi : Cooperative
learning
3.
Model : Problem
Based Learning
4.
Metode : Ceramah,
diskusi, observasi
5.
Praktek di Lab. Teknik Kendaraan Ringan
D.
Alat, Media dan Sumber Belajar
1.
Alat : LCD
proyektor, Komputer, whiteboard, alat tulis
2.
Media : Power point / Ms Word
---------- 2012. New Step 1 Training
Manual. Jakarta. PT. Toyota Astra Motor Traning Center
E.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 6
KEGIATAN
|
DISKRIPSI
|
WAKTU
|
Pendahuluan
|
- Guru
mengawali pelajaran dengan salam untuk menciptakan suasana yang religius.
- Sebagai
wujud kepedulian lingkungan, guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan
kerapian kelas.
- Guru
menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pelajaran
untuk menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik.
- Guru
memberikan apersepsi.
- Guru
memberi motivasi kepada siswa secara komunikatif dan kreatif.
|
10 menit
|
Kegiatan Inti
|
Eksplorasi :
- Guru
mengarahkan siswa untuk mencari informasi tentang cara memeriksa baterai
Elaborasi :
- Siswa
menulis penjelasan prosedur memeriksa baterai baik secara visual maupun
menggunakan alat ukur
Konfirmasi :
- Guru menjelaskan
prosedur memeriksa baterai pada
kendaraan.
- Siswa melakukan
pekerjaan memeriksa baterai dengan
bertanggungjawab dan percaya diri.
- Guru menjelaskan
cara memeriksa secara visual maupun menggunakan allat ukur.
- Guru
memberi penghargaan terhadap siswa yang menjawab soal dengan benar dan tepat.
-
Guru memberi motivasi terhadap
siswa yang belum berhasil.
|
160 menit
|
Penutup
|
- Guru membantu
menyimpulkan materi pelajaran.
- Menginformasikan
pada siswa untuk mempelajari materi berikutnya untuk menambah rasa ingin tahu
siswa.
- Guru
mengingatkan kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal pada modul secara tekun
dan mandiri.
- Pemberian
tugas rumah untuk dikerjakan secara mandiri dan jujur.
- Mengakhiri
pelajaran dengan salam untuk menciptakan suasana yang religius.
|
10 menit
|
1.
Teknik dan Bentuk Instrumen
TEKNIK
|
BENTUK INSTRUMEN
|
Ø Pengetahuan
|
Ø Tes tertulis
|
Ø Praktek
|
Ø Lembar Kerja
|
F.
Ringkasan
Materi
MEMERIKSA BATERAI
Baterai harus
diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya. Terdapat 3 kelompok
pemeriksaan baterai yang sering dilakukan, yaitu:
1.
Pemeriksaan Visual
2.
Pemeriksaan elektrolit
3.
Pemeriksaan tegangan
A.
Pemeriksaan
Visual Baterai
1.
Kotak baterai
Kotak baterai sering mengalami kerusakan yang dapat didentifikasi
secara visual, jenis kerusakan kotak baterai antara lain: kotak
retak akibat benturan, mengembang
akibat over charging, bocor akibat keretakan atau mengembang
2.
Sel-sel baterai :
Sel baterai sering mengalami gannguan yaitu sell yang mengembang akibat
over charging maupun mengkristal dan sel yang rontok karena getaran, kualitas
yang kurang baik maupun usia baterai.
3.
Terminal baterai dan konektor kabel:
Terminal baterai dan konektor merupakan bagian baterai yang sering
mengalami kerusakan, bentuk kerusakan paling banyak adalah korosi yang
disebabkan oleh uap elektrolit baterai maupun panas akibat kenektor kendor atau
kotor
4.
Jumlah elektrolit
Jumlah elektrolik perlu diperiksa secara periodic. Bila pengisian
berlebihan (over charging) maka elektrolit cepat berkurang karena penguapan
berlebihan. Pemeriksaan jumlah elektrolit dapat dilakukan dengan cepat karena
kotak dibuat dari plastic yang tembus pandang.
Jumlah elektrolit harus berada diantara garis Upper Level dan Lower
Level.
5.
Kabel Baterai
Kabel baterai dialiri arus yang
sangat besar, saat mesin distarter besar arus dapat mencapai 250 – 500 A,
tergantung dari daya motor starter, dengan arus sebesar itu kabel akan panas.
Panas pada kabel menyebabkan elasitas kabel menurun, isolator muda pecah dan
terkupas, hal ini terjadi terutama pada
isolator dekat dengan terminal baterai.
6.
Pemegang Baterai
Pemengang baterai harus dapat mengikat baterai dengan kuat agar
goncangan baterai dapat dihindari, sehingga usia baterai dapat lebih lama.
Gangguan pada pemegang baterai antara lain kendor akibat mur pengikat karat
untuk itu lindungi mur dengan mengoleskan vaselin/ grease.
B.
Pemeriksaan
Elektrolit
Jumlah elektrolit baterai harus selalu
dikontrol.
Jumlah yang baik adalah
diantara tanda batas Upper Level
dengan Lower Level.
Jumlah elektrolit yang kurang
menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan
menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau
pengosongan berlebihan. Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkan
jumlah elektrolit berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan menambah H2O atau
terjual dengan nama Air Accu.
Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat
disebabkan oleh:
overcharging, oleh karena bila berkurangnya elektrolit
tidak wajar maka periksa dan setel arus pengisian.
Keretakan baterai dapat pula
menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat
mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korotif maka bagian kendaraan
yang terkena elektrolit akan korosi.
Pemeriksaan
berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hydrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai
merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh
pada suhu 20 ºC mempunyai Bj 1,27-1,28, dan baterai kosong mempunyai Bj 1,100
-1,130.
Langkah melakukan pengukuran elektrolit baterai adalah:
1) Lepas terminal baterai negatif
2) Lepas sumbat baterai dan tempatkan dalam wadah agar tidak tercecer
3) Masukkan thermometer pada lubang baterai
4) Masukkan ujung hydrometer ke dalam lubang baterai
5) Pompa hydrometer sampai elektrolit masuk ke dalam hydrometer dan pemberat terangkat
6) Tanpa mengangkat hydrometer baca
berat jenis elektrolit baterai dan baca temperature elektrolit baterai
7) Catat hasil pembacaan, lakukan hal yang sama untuk sel baterai yang
lain
Gambar 1.
Memeriksa
elektrolit
Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC.
Spesifikasi berat jenis normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu saat
pengukuran temperature elektrolit harus diamati. Rumus untuk mengkoreksi hasil
pengukuran adalah:
S 20 ºC= St + 0,0007 x (t
- 20)
S 20 ºC : berat
jenis pada temperature 20 ºC
St : Nilai
pengukuran berat jenis
t : Temperatur elektrolit saat pengukuran
Contoh:
Tentukan berat jenis baterai
bila hasil pengukuran pada temperature 0ºC, menunjukkan berat jenis 1,260.
S
20 ºC = St + 0,0007 x (t - 20)
= 1,260 +
0,0007 x ( 0 – 20)
=
1,260 – 0,0014
=
1,246
Tindakan yang harus dilakukan terkait hasil pengukuran elektrolit adalah sebagai berikut:
Tabel .1 Tindakan yang dilakukan
berdasarkan hasil pengukuran BJ elektrolit
HASIL PENGUKURAN
|
TINDAKAN
|
1.280 Atau lebih
|
Tambahkan air suling agar
berat jenis berkurang
|
1.220 – 1.270
|
Tidak Perlu Tindakan
|
1.210 atau kurang
|
Lakukan pengisian penuh,
ukur berat jenis. Bila masih dibawah
1.210 ganti baterai.
|
Perbedaan
antar sel kurang dari 0.040
|
Tidak perlu tindakan
|
Perbedaan berat jenis antar sel 0.040
atau lebih
|
Lakukan pengisian penuh,
ukur berat jenis. Bila berat jenis antar sel melebihi 0.030, setel berat
jenis. Bila tidak bisa dilakukan, ganti baterai
|
G. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar:
Ø Kisi-kisi
Kompetensi Dasar
|
Kls/smt
|
Kemampuan yang diuji / materi
|
Indikator
|
Bentuk Tes
|
No. soal
|
Memelihara baterai
|
X / 1
|
Kontruksi baterai
|
1. Mengatifkan
baterai
|
Pilihan ganda
|
|
Ø Soal
1.
Dibawah ini
yang bukan merupakan kegiatan pemeriksaan baterai secara visual adalah …
a.
kotak
baterai
b.
sel-sel
baterai
c.
berat jenis
elektrolit
d.
kode baterai
e.
terminal
baterai
2.
Bentuk
kerusakan yang sering ditemui pada terminal baterai adalah …
a.
patah
b.
korosi
c.
kotor
d.
basah
e.
panas
3.
Berikut
adalah alat ukur untuk memeriksa elektrolit baterai adalah …
a.
hydrometer
b.
hidrosfer
c.
jangka
sorong
d.
watermeter
e.
ampermeter
4.
Tindakan yang dilakukan berdasarkan
hasil pengukuran BJ elektrolit menyatakan 1.280 atau lebih, dibawah ini yang
tepat adalah …
a.
tambahkan
air suling
b.
kurangi air
suling
c.
lakukan
charge
d.
tidak perlu
tindakan
e.
ganti
baterai yang baru
5.
Berikut
adalah urutan pengukuran elektrolit baterai yang benar adalah …
1.
baca berat
jenis elektrolit baterai dan baca temperature elektrolit baterai
2.
Masukkan
ujung hydrometer ke dalam lubang baterai
3.
Lepas sumbat
baterai
4.
Lepas
terminal baterai negatif
5.
Pompa
hydrometer sampai elektrolit masuk ke dalam hydrometer dan pemberat terangkat
a.
4-5-1-2-3
b.
4-3-5-2-1
c.
3-2-5-1-4
d.
4-3-2-5-1
e.
4-3-5-2-1
Susukan, 14 Juli 2014
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru
Mapel
Heri Santoso,S.pd. Yusup
Anis
No comments:
Post a Comment