Pemilihan alat dan roda gerinda pemotong dan perlengkapan yang sesuai merupakan sub kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa yang mengambil program keahlian teknik permesinan. Penguasaan kompetensi ini hendaknya dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan secara terus menerus. Pengetahuan tentang alat dan peralatan , banyaknya bentuk dan jenis roda gerinda dan perlengkapan yang digunakan merupakan modal dasar untuk memiliki ketrampilan dalam bidang penggerindaan.
Bidang penggerindaan sampai dengan saat ini sudah sangat maju terutama penggerindaan poros dan tabung /silinder. Banyak komponen dengan kepresisian tinggi dihasilkan dari proses penggerindaan Contoh hasil penggerindaan adalah akuataor, mesin-mesin hidrolis , dan alat-alat pneumatic . Hampir semua alat-alat berat dilengkapi dengan produk yang dihasilkan dari proses penggerindaan terutama komponen-komponen fitalnya. Dengan demikian betapa pentingnya bidang penggerindaan ini untuk memenuhi peralatan diabad modern untuk membantu kemudahan manusia.
Dengan informasi awal yang perlu diketahui oleh siswa program keahlian teknik permesinan agar sudah memiliki gambaran tentang pemilihan alat dan roda gerinda pemotong dan perlengkapan yang sesuai.
Pengertian klasifikasi alat potong
Yang dimaksudkan dengan klasifikasi alat potong adalah pengelompokan alat potong berdasarkan pada fungsinya.Misalnya alat potong untuk melubang yaitu mata bor; alat potong untuk membubut yaitu bermacam–macam bentuk pahat bubut, alat potong untuk mengefrais rata yaitu pisau frais mantel; alat potong untuk membuat alur misalnya pisau frais jari dan pisau frais profil.
Fungsi alat potong
Alat potong yang berupa mata bor berfungsi untuk membuat lubang pada benda kerja. Cara kerjanya yaitu mata bor dipasangkan pada mesin, bisa pada mesin bor atau pada mesin bubut seperti pada contoh di bawah. Selanjutnya mesin berputar dan mata bor ditekan ke benda kerja, maka terjadi proses pemotongan, yang pada akhirnya benda kerja menjadi berlubang.
Pemotongan benda kerja dengan proses pembubutan seperti yang ditunjukkan pada gambar. Prosesnya yaitu alat potong yang berupa pahat bubut disayatkan pada benda kerja yang berputar pada mesin bubut.
Pemotongan benda kerja dengan proses pengefraisan seperti yang ditunjukkan pada animasi. Prosesnya yaitu alat potong yang berupa pisau frais profil berputar pada poros arbor dan disayatkan pada benda kerja/ bakalan roda gigi yang ditumpu oleh dua buah senter pada mesin frais.
Klasifikasi roda gerinda
Klasifikasi roda gerinda yang digunakan pada proses pengasahan alat potong/benda kerja didasarkan pada:
- Ukuran dan bentuk roda gerinda, seperti terlihat pada gambar di bawahGambar. A roda gerinda bentuk flat
Gambar. B roda gerinda bentuk mangkukGambar. C roda gerinda bentuk piringan
Klasifikasi roda gerinda yang digunakan pada proses pengasahan alat potong/benda kerja didasarkan pada:
- Jenis butiran yang digunakan ( Al2O3 atau SiC )
- Ukuran besarnya butiran (kasar, sedang dan halus)
- Struktur/jarak butiran
Klasifikasi roda gerinda yang digunakan pada proses pengasahan alat potong/benda kerja didasarkan pada:
- Tingkatan kekuatan pengikat
- Jenis bahan pengikatnya (keramik, silikat, sirlak , bakelit/karet).
Nama bentuk roda gerinda
Bentuk roda gerinda yang digunakan pada proses pengasahan alat potong/benda kerja ada beberapa macam, seperti yang ditampilkan pada gambar di dibawah.
Nama-namanya yaitu (1) bentuk flat/lurus, (2) bentuk silinder, (4) bentuk tirus , (5) bentuk cekung satu sisi, (7) bentuk cekung dua sisi, (6) bentuk mangkuk lurus, (11) bentuk mangkuk tirus, (12) bentuk piringan, dan (13) bentuk pelat lengkung.
Fungsi bentuk roda gerinda
Bentuk roda gerinda yang digunakan berfungsi untuk menyesuaikan permukaan roda gerinda dengan bidang asah benda kerja/alat potong yang akan diasah. Hal ini dimaksudkan agar permukaan asah alat potong/benda kerja dapat terasah secara optimal. Sebagai contoh roda gerinda berbentuk flat rata, Gb. A digunakan untuk penggerindaan permukaan rata dan memanjang. Gb. B roda gerinda berbentuk mangkukcocok untuk pengasahan bentuk profil dengan celah sempit.
Perlengkapan yang digunakan untuk memeriksa roda gerindaPengertian perlengkapan pada pemeriksaan roda gerinda adalah alat dan peralatan yang digunakan pada proses penggerindaan. Seperti palu lunak, poros pendukung roda gerinda, landasan, dreser, batu intan dan kunci ring/pas serta kunci elen.
Gb. A memperlihatkan palu lunak, poros pendukung, ring pengikat dan batu gerinda flat.Gb. B. Roda dreser/sekumpulan pelat baja bergerigi berguna untuk mengasah permukaan roda gerinda yang tumpulPeralatan yang lain yaitu batu intan/diamond, digunakan sebagi alat untuk mentruing batu gerinda yaitu membulatkan/membentuk/meratakan permukaan roda gerinda sesuai dengan kebutuhan. Seperti diperlihatkan pada Gb. C. Batu intan yang diikat dengan batang konis sebagai alat bantu penjepitannya.
- Batu intan (diamond) dengan ujung lurus
- Batu intan (diamond) dengan ujung prisma
- Batu intan (diamond) dengan ujung tirus
Peralatan lain untuk pemeriksaan batu gerinda yaitu landasan tempat batu gerinda disetimbangkan/ balancing, seperti ditunjukkan pada gambar di bawahMemeriksa kondisi batu gerindaRoda gerinda yang akan digunakan untuk mengasah benda kerja, maka sebelum digunakan roda gerinda harus diperiksa terlebih dahulu. Pemeriksaan pertama yang dilakukan yaitu mengetes roda gerinda dari keretakan, caranya yaitu:
- Roda gerinda diamati secara fisual bentuk fisiknya.
- Roda gerinda digantung/diletakkan pada poros yang ditumpu pada landasan dalam keadaan bebas.
- Kemudian roda gerinda dipukul pelan-pelan dengan palu lunak, jika terdengar suaranya nyaring, maka batu gerinda tersebut baik. Bila terdengar ketika dipukul suaranya bergetar/serak, maka batu gerinda ada keretakan dan batu gerinda tidak boleh dipakai.
Membalancing Roda Gerinda
Pemeriksaan berikutnya yang harus dilakukan pada roda gerinda sebelum dipasangkan pada mesin gerinda yaitu menyetimbangkan putaran/balancing roda gerinda. Hal ini sangat diperlukan karena jika batu gerinda tidak setimbang/balance dapat menyebabkan getaran yang keras ketika berputar pada mesin dan mengakibatkan hasil penggerindaan tidak rata/bulat serta sangat berbahaya karena dapat merusak bantalan pendukung poros roda gerinda.
Cara membalancing roda gerinda yaitu:
- Roda gerinda diratakan permukaannya dengan menggunakan batu intan pada mesin gerinda.
- Mandrel dipasangkan pada roda gerinda, kemudian diletakkan pada meja balan yang sudah dilevel terlebih dulu.
- Batu yang sudah diberi pemberat kemudian diputar, tunggu sampai berhenti, kemudian ditandai.
- Pemberat digeser seperempat putaran/90º, lakukan putaran lagi, tunggu sampai berhenti kemudian periksa tanda pada batu gerinda. Jika tanda tersebut berhenti disembarang tempat maka roda gerinda tersebut sudah balance, jika belum maka lakukan penggeseran pemberat sampai hasilnya benar-benar balance.
MENTRUING RODA GERINDA
Mentruing batu gerinda dilakukan dengan menggunakan alat bantu yaitu batu intan yang dalam prosesnya dapat dilakukan secara manual (Gb.A) atau dengan landasan penjepit jenis kolet (Gb.B), hal ini memberikan sifat penjepitan yang kuat, mudah dan cepat untuk operasionalnya. Sehingga memudahkan kepada para operator untuk mempelajari dan mencoba untuk melakukan kegiatan ini.
Langkah-langkah mentruing roda gerinda:
- Menyiapkan peralatan seperti batu intan yang dipakai untuk mentruing.
- Menyiapkan landasan dan penjepit batu intan
- Roda gerinda yang akan ditruing telah terpasang pada mesin gerinda.
- Mentruing roda gerinda dapat dilakukan dengan cara manual seperti pada Gb.A atau dengan alat bantu seperti pada Gb.B.
- Jika dilakukan secara manual maka mesin dihidupkan setelah putaran mesin gerinda stabil maka langsung dapat dilakukan pentruingan sesuai dengan kontour yang diinginkan. Perhatikan posisi alat potongnya.
- Jika dilakukan dengan alat bantu, maka pentruingan ini hanya untuk meratakan/membulatkan permukaan asah roda gerinda dan cara menggeser alat potongnya cukup dengan menggerak-gerakkan meja mesin. Perhatikan posisi alat potongnya.
- Gunakan kacamata pengaman pada waktu pelaksanaannya.
MENDRESSER RODA GERINDA
Mendreser roda gerinda adalah proses untuk mengasah permukaan roda gerinda agar menjadi tajam dan bulat. Hal ini dilakukan karena roda gerinda sudah tumpul atau tidak bulat lagi.
Mendreser roda gerinda dapat dilakukan secara manual (Gb.A) atau dengan cara mekanik (Gb.B).
Perlengkapan yang digunakan untuk mendreser roda gerinda yaitu:
Mendreser roda gerinda dapat dilakukan secara manual (Gb.A) atau dengan cara mekanik (Gb.B).
Perlengkapan yang digunakan untuk mendreser roda gerinda yaitu:
- dreser (batu intan/gerigi baja)
- pemegang dreser
- kaca mata pengaman
Langkah-langkah mendreser roda gerinda:
- Menyiapkan peralatan seperti dreser (batu intan atau lempengan baja bergerigi).
- Menyiapkan landasan dan penjepit batu intan
- Roda gerinda yang akan didreser telah terpasang pada mesin gerinda.
- Mendreser roda gerinda dapat dilakukan dengan cara manual seperti pada Gb.A atau dengan mekanik seperti pada Gb.B.
- Jika dilakukan secara manual maka mesin dihidupkan setelah putaran mesin gerinda stabil maka langsung dapat dilakukan pendreseran hingga permukaan roda gerinda rata. Perhatikan posisi alat potongnya.
- Jika dilakukan dengan cara mekanik, maka pendreseran akan terasa lebih ringan dan cara menggeser alat potongnya cukup dengan menggerak-gerakkan meja mesin. Perhatikan posisi alat potongnya.
- Gunakan kaca mata pengaman pada waktu pelaksanaannya.
No comments:
Post a Comment