Tujan utama dari proses spooring adalah untuk menyelaraskan antara posisi roda kanan dan kiri. Efek yang ditimbulkan dari tidak seimbangnya roda kiri dan kanan ini bisa membuat mobil limbung dan bahkan berat sebelah. Sedangkan balancing adalah untuk membuat roda belakang menjadi parallel dengan roda depan.
Balancing juga untuk menghindari adanya getaran kecil saat mobil dijalankan. Pada proses penyetelan harus diyakinkan bahwa roda belakang bener-benar parallel dengan roda depan karena roda belakang hanya mengikuti gerakan roda depan saat mobil di jalankan.
Apabila kondisi ini tidak tercapai bisa menyebabkan ban Anda akan cepat aus dan kestabilan mobil tergangu.
Spooring dan balancing juga bertujuan untuk membuat keausan ban mobil merata sehingga pengendalian dan kenyamanan mobil tetap terjaga, efek limbung dapat terhindar dan keamanan berkendaraan pun senantiasa terjamin.
Gejala limbung juga bisa ditimbulkan oleh gangguan pada setir. Pada umumnya mobil sekarang sudah mengadopsi system kemudi ‘power steering’.
Gejala gangguan pada system setir ini beraneka ragam dan biasanya disebabkan oleh beberapa sebab berikut:
1. Kemudi terasa berat akibat kendornya tali kipas dan juga mungkin oli kurangnya power steering.
2.Getaran kuat pada kemudi akibat lemahnya system suspensi depan. Getaran ini juga disebabkan oleh longgarnya batang penyambung (long tie road) pada system kemudi.
3.Penggunaan ban berjenis radial yang terlalu lebar dan tekanan angin yang berbeda untuk tiap ban akan mengganggu kinerja setir.
4.Penyetelan sector shaft yang tidak tepat atau penyetel rack pada model rack and opinion terlalu kendur bias membuat gerak bebas setir berlebihan.
Gangguan pada setir akan sangat kita rasakan pada saat mobil berada pada kecepatan tinggi, makanya pengetesan spooring dan balancing perlu dilaksanakan pada saat mobil melaju pada kecepatan diatas 100 km/j, dimana gejala limbung itu bisa dirasakan.
Cara yang termudah dan termurah untuk mengetahui kapan waktunya mobil harus dilakukan spooring dan balancing:
1. Apakah terjadi getaran pada setir yang menggangu kenyamanan Anda saat menyetir. Roda depan yang punya hubungan langsung dengan setir dan bertugas lebih ekstra memungkinkan keausan ban lebih cepat disbanding roda belakang.
2. Pada saat mobil Anda melaju lurus kedepan, apakah Anda merasakan suatu belokan dengan sendirinya walaupun tanpa adanya perubahan kendali setir. Jika mobil cenderung membelok ke satu arah tertentu merupakan tanda adanya masalah spooring.
3. Cobalah periksa keasusan ban mobil Anda, apakah terjadi keausan yang tidak wajar pada keempat roda mobil Anda, meliputi sisi, tapak dan bulu band. Apabila terjadi terjadi benjolan pada ban, berarti adanya system suspensi yang bermasalah pada ban tersebut.
4. Kondisi setir yang yang tak nyaman bahkan lebih berat dari bisannya, atau saat pengendalian setir saat dibelokkan tidak mau kembali berputar pada posisi semula saat dilepaskan.
5. Pada saat Anda membelokkan mobil, apakah Anda merasa adanya goncangan padahal kondisan jalan yang bagus.
6. Apabila Anda merasa mobil yang Anda kendarai berjalan miring, ini tandanya mobil Anda sudah cukup parah dengan keseimbangan.
7. Bila komponen system kemudi dan suspensi telah bergerak, sementara roda mobil Anda hanya bergerak lurus.
Tindakan preventif agar mobil Anda terhindah dari gejala limbung:
1. Lakukan spooring dan balancing secara berkala. Karena tiap produk mobil memiliki system dan tehnologi yang berbeda-beda di bagian suspensinnya, maka disarankan untuk mengikiti buku panduan yang tersedia.
2. Bila ingin merotasi ban, Rotasi ban harus dilakukan secara benar dan teratur akan memberikan keausan yang merata untuk semua ban di mobil Anda. Untuk mobil penggerak empat roda, dianjurkan melakukan rotasi ban setiap 5,000 kilometer (sumber: Goodyear).
3. Pasanglah roda dengan mengikuti petunjuk arah putar yang tertera pada kulit ban dan berikan tekanan angin yang sesuai dengan buku petunjuk dari pabrik.
4. Sebelum dimulai perbaikan spooring dan balancing lakukan pengecekan semua kondisi ban dan pelek, pengecekan bagian suspensi, hubungan pada setiap sambungan kaki-kaki, kondisi chasis serta bodi kendaraan.
5. Untuk mendapatkan hasil spooring dan balancing yang maksimal, yakinkan bahwa bengkel yang Anda kunjungi memeliki peralatan standard dan sesuai dengan karakter mobil Anda.
6. Hindari mengganti ban dengan mengunakan ban bekas, walaupun harganya murah resiko tinggi terhadap keselamatan.
7. Apabila mengalami ban bocor/pecah dijalan, gunakan ban serep yang punya ukuran yang sama dengan ban aslinya. Kalau ban serep yang tersedia berbeda atau lebih kecil, pergunakan ban serep ini hanya untuk keperluan darurat sampai ban aslinya bisa diperbaiki.
Monday, 21 May 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment