Pengantar
Gambar 1. Potongan transmisi otomatis
Transmisi otomatis pada dasarnya dibedakan menjadi dua jenis yaitu yang dipakai pada mesin depan penggerak depan (front engine, front wheel drive (FF)) dan mesin depan dan penggerak belakang (front engine, rear drive (FR)).
Tipe transmisi otomatis
Transmisi yang dipakai pada kendaraan mesin depan penggerak depan (front engine, front wheel drive (FF)) di buat lebih kecil dan efisien dibandingkan dengan transmisi yang dipakai pada mesin depan penggerak roda belakang (front engine, rear drive (FR)) karena langsung dihubungkan dengan mesin tanpa melewati poros propeller atau transmisi jenis ini disebut sebagai transaxle.
Gambar 1. Transmisi otomatis tipe front engine, front wheel drive (FF)
dan front engine, rear drive (FR)
dan front engine, rear drive (FR)
Differensial pada transaxle menjadi satu dengan mekanisme pemindah tenaga yang lain berbeda dengan transmisi untuk penggerak roda belakang yang differensialnya terpisah dengan mekanisme yang lain.
Pada prinsipnya, kedua jenis transmisi tersebut mempunyai cara kerja yang sama baik unutk penggerak roda depan maupun untuk penggerak roda belakang.
Komponen Transmisi otomatis
Transmisi otomatis secara garis besar di bagi menjadi 3 bagian yaitu:
Gambar 2. Bagian utama dari transmisi otomatis
Torque Converter
Gambar 3. potongan dari Torque converter
Torque converter di pasang pada input shaft dari transmisi otomatis. Pada bagian ini juga terdapatring gear yang berfungsi sebagai gigi yang berhubungan dengan drive pinion motor starter untuk menghidupkan mesin.
Fungsi dari torque converter adalah :
a. Melipatgandakan momen yang dihasilkan oleh mesin
b. Menjadi kopling otomatis yang mengirimkan momen mesin menuju ke transmisi
c. Menyerap getaran mesin
d. Melembutkan putaran mesin
e. Sebagai pompa oli ke hidraulic control system
Torque converter berisi minyak transmisi otomatis dan mengirimkan tenaga putar dari mesin menuju ke transmisi. Komponen utama dari torque conveter adalah pump impeller, turbine runner, danstator.
Bagian ini juga dihubungkan langsung dengan pompa oli yang selalu menghasilkan tekanan yang di pakai pada hidraulic control unit pada saat mesin dihidupkan. Pada saat kendaraan di derek dan roda yang berhubungan dengan drive axle, output shaft dan intermediate shaft serta bearing tidak terdapat pelumasan. Hal ini sangat berbahaya jika kendaraan di derek pada jarak yang jauh atau pada kecepatan yang cukup tinggi.
Lock up mechanism
Torque converter tidak selamanya menyalurkan tenaga putar ke transmisi dengan perbandingan 1 : 1, tapi ada sebagian kecil tenaga yaitu sekitar 4 - 5 % yang hilang. Hal ini tentunya sangat merugikan karena akan mengakibatkan pemborosan bahan bakar. Untuk menghindari hal tersebut di buat mekanisme lock up mechanism yang akan mengunci torquer converter ketika kendaraan berjalan pada kecepatan 37 mph atau 60 km/jam atau lebih tinggi. Ketika mekanisme ini bekerja maka tenaga putar dari mesin akan di salurkan 100 % menuju ke transmisi.
Gambar 4. Lock up mechanism
Planetary gear unit
Planetary gear unit dipakai untuk menaikan dan menurunkan momen mesin, menaikan dan menurunkan kecepatan kendaraan, di pakai untuk memundurkan kendaraan dan dipakai untuk bergerak maju. Pada dasarnya planetary gear unit dipakai mesin untuk menghasilkan tenaga dan menggerakan kendaraan dengan beban yang berat dengan tenaga yang ringan.
Hubungan antara kecepatan dan momen mesin dapat di jelaskan sebagai berikut:
Pada saat kendaraan berhenti dan mau berjalan dibutuhkan momen yang besar, dan pada posisi ini dibutuhkan gigi yang rendah untuk menggerakan kendaraan. Akan tetapi pada kecepatan yang tinggi maka akan dibutuhkan gigi yang tinggi dan momen yang kecil untuk menjaga laju kendaraan.
Berikut ini adalah bagian-bagian dari planetary gear unit:
Gambar 5. Planetary gear unit
Planetary gear memiliki tiga tipe gigi cincin, gigi pinion, sun gear dan planetary carrier.
Planetary carrier dihubungkan dengan poros tengah tiap gigi pinion dan membuat gigi pinionberputar. Gigi-gigi pada planetary carrier berhubungan satu sama lainnya.
Gigi pinion mempunyai prinsip kerja menyerupai planet yang berputar di sekeliling matahari. Oleh karena itu, disebut planetary carrier. Biasanya, planetary carrier dikombinasikan dalam unitplanetary carrier.
Penggantian input pada planetary carrier, output, dan elemen tetap, memungkinkan untuk deselerasi, mundur, hubungan langsung dan akselerasi.
Komponen |
Fungsi
|
O/D clutch |
. Menghubungkan/memutuskan putaran O/D carrier dan O/D sun gear.
|
O/D Brake |
. Menahan supaya O/D sun gear tidak berputar.
|
O/D one way clutch |
. Menghubungkan O/D carrier dan O/D sun gear ketika diputar mesin.
|
Forward Clutch |
. Menghubungkan / memutuskan input shaft dengan intermediate shaft.
|
Direct Clutch |
. Menghubungkan / memutuskan input shaft dengan front dan rear sun
. gear. |
2nd Coast Brake |
. Menahan / mengunci front dan rear sun gear supaya tidak berputar.
|
2nd Brake |
. Menahan one way clutch 1 supaya front dan rear sun gear berputar
. berlawanan arah jarum jam. |
Reverse Brake |
. Menahan putaran front planetary carrier.
|
One way clutch 1 |
. Menahan front dan rear sun gear supaya tidak berputar berlawanan jarum
. jam ketika 2nd brake bekerja. |
One way clutch 1 |
. Menahan supaya front planetary carrier berputar berlawanan jarum jam.
|
Gambar 6. One way clutch
Gambar 7. Potongan planetary gear dan clutch
Gambar 8. Hubungan antar komponen saat tranmisi otomatis bekerja
Perpindahan gigi secara otomatis sesuai dengan posisi tuas, terdapat 6 posisi yaitu, posisi P, R, N, D, 2 dan L. sedangkan untuk Over Drive (O/D) menggunakan switch yang ada pada tuas transmisi, demikian pula untuk meningkatkan performa kerja transmisi khususnya waktu perpindahan gigi terdapat 2 posisi switch yang ditempatkan di console box, yaitu Power dan Normal (P/N) mode.
Gambar 9. Tuas transmisi otomatis
Posisi tuas transmisi sebagai berikut :
- Posisi P (Park)Pada posisi ini kendaraan tidak dapat bergerak (roda tidak dapat diputar) tetapi mesin dapat dihidupkan.
Posisi ini digunakan untuk kendaraan yang diparkir, atau pada kendaraan untuk keperluan mesin dihidupkan tetapi kendaraan tidak dijalankan. - Posisi R (Reverse)Posisi ini jadi digunakan untuk menggerakan kendaraan mundur.
- Posisi N (Netral)
Pada posisi ini kendaraan tidak bergerak tetapi roda dapat diputar dan mesin dapat dihidupkan.
Hanya posisi N dan P mesin dapat dihidupkan, posisi N transmisi pada posisi netral, biasanya digunakan untuk menghidupkan mesin sebelum kendaraan dijalankan atau ketika kendaraan berhenti sementara mesin hidup, seperti menunggu lampu hijau menyala di perempatan jalan. - Posisi D (Drive)
Posisi D, digunakan untuk menggerakkan kendaraan bergerak maju secara otomatis dan dapat mengatur posisi kerja dari gigi 1, 2 dan 3, atau sebaliknya, jika switch O/D di-posisikan ON, transmisi secara otomatis dapat mengatur kerja dari gigi 1, 2, 3 dan 4 atau sebaliknya. Posisi ini biasanya digunakan untuk jalan normal dan rata. - Posisi 2Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju, tetapi secara otomatis hanya dapat mengatur posisi kerja dari gigi 1 ke gigi 2 atau sebaliknya, biasanya digunakan untuk jalanan menanjak atau turunan tajam.
- Posisi L
Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju tetapi hanya pada posisi gigi 1 saja, biasanya digunakan untuk jalanan yang sangat menanjak atau turunan yang sangat tajam yang tidak dapat dilakukan pada posisi gigi 2.
Hydraulic control unit
Bagian ini mengontrol kerja dari rem dan koling pada transmisi otomatis dengan tekanan yang diperoleh dari pompa oli.
Unit pengendali hidrolik mempunyai 3 fungsi yaitu sebagai berikut:
Unit pengendali hidrolik mempunyai 3 fungsi yaitu sebagai berikut:
1. Untuk membangkitkan/mengahasilkan tekanan hidrolik
Pompa oli mempunyai fungsi membangkitkan tekanan hidrolik. Pompa oli membangkitkan tekanan hidrolik yang diperlukan untuk pengoperasian transaxle otomatis dengan menggerakkan tempat/kotak pengubah tenaga putar (mesin).2. Menyesuaikan tekanan hidrolikTekanan hidrolik yang ditekan oleh pompa oli disesuaikan dengan pentil pengatur utama. Juga pentil katup penghambat menghasilkan tekanan hidrolik yang sesuai dengan output mesin3. Mengalihkan (shift) roda gigi (untuk mengoperasikan kopling dan rem)
Ketika operasi kopling dan rem pada unit roda gigi planetary dialihkan (switch), roda gigi dialihkan.
Jalur cairan diciptakan sesuai dengan posisi shift oleh pentil manual. Ketika kecepatan lendaraan meningkat, signal sikirimkan ke pentil solenoid dari mesin & ECT ECU (Electronic Control Unit). Pentil solenoid mengoperasikan setiap pentil shift ke pemindahan (shifting) roda gigi
Komponen-komponen utama dari unit kontrol hidrolik adalah sebagai berikut:
•• • Pompa oli
•• • Valve body
•• • Primary regulator valve
•• • Manual valve
•• • Shift valve
•• • Solenoid valve
•• • Throttle valve
•• • Pompa oli
•• • Valve body
•• • Primary regulator valve
•• • Manual valve
•• • Shift valve
•• • Solenoid valve
•• • Throttle valve
Gambar Pompa oli
Gambar potongan hydraulic control unit
Automatic Transmision Fluid
Minyak transmisi otomatis mempunyai kualitas yang tinggi dengan berbagai macam bahan tambah. Minyak transmisi otomatis ini di kontrol oleh katup hidrolik melalui transmisi ke gear shift dan melumasi komponen yang berputar dari transmisi otomatis.
Minyak transmisi otomatis harus memenuhi syarat-syarat sebagi berikut:
•• • kekentalan yang sesuai
•• • stabil terhadap panas dan oksidasi
•• • tidak berbusa
•• • koefisien gesek yang sesuai
•• • berwarna
•• • mempunyai bahan tambah yang lain
•• • kekentalan yang sesuai
•• • stabil terhadap panas dan oksidasi
•• • tidak berbusa
•• • koefisien gesek yang sesuai
•• • berwarna
•• • mempunyai bahan tambah yang lain
•
Minyak transmisi otomatis (ATF) mempunyai macam-macam viskositas dan koefisien geseknya. Hal ini perlu diketahui karena pengunaan miyka transmisi otomatis bisa berbeda tiap tipe kendaraan.
Penggunaan miyak transmisi otomatis yang tidak benar tidak hanya menurunkan tenaga, tetapi juga bisa menyebabkan bunyi serta kerusakan yang lain.
Perhatikan Buku pedoman reparasi untuk mengetahui jenis minyak pelumas yang digunakan pada kendaraan.
Sumber : m-Edukasi.net
No comments:
Post a Comment