Pages

Ads 468x60px

Friday 6 July 2012

PEMELIHARAAN / SERVIS SISTEM REM

Komponen sistem remKomponen Rem
  1. Pedal Rem adalah komponen pada sistem rem yang dimanfaatkan oleh pengemudi untuk melakukan pengereman.
  • Fungsi pedal rem memegang peranan yang penting didalam sistem rem. Tinggi pedal harus dalam tinggi yang ditentukan. Jika terlalu tinggi, diperlukan waktu yang lebih banyak bagi pengemudi untuk menggerakkan dari pedal gas ke pedal rem, yang mengakibatkan pengereman akan terlambat. Sebaliknya jika tinggi pedal terlalu rendah, akan membuat jarak cadangan yang kurang yang akan mengakibatkan gaya pengereman yang tidak cukup.
  • Pedal Rem juga harus mempunyai gerak bebas yang cukup. Tanpa gerak bebas ini, piston master silinder akan selalu terdorong keluar dimana mengakibatkan rem akan bekerja terus dikarenakan adanya tekanan hidrolis yang terjadi pada sistem rem.
  • Disamping itu, harus terdapat jarak cadangan pedal yang cukup pada waktu pedal rem ditekan; kalau tidak akan terdapat
Pedal rem

  1. Booster rem merupakan satu komponen pada sistem yang dipasangkan menjadi satu dengan master silinder dan setelah pedal rem, yang berfungsi untuk mengurangi tenaga yang diperlukan pengemudi dalam pengereman.
  • Booster rem yaitu karena adanya kevakuman dari intake manipol.
  • Komponen – komponen boster rem :
    1. Piston;
    2. Diaphragm spring;
    3. Push rod;
    4. Diaphragm;
    5. Air cleaner element;
    6. Vacuum.
    Booster rem

  1. Master Silinder mengubah gerak pedal rem ke dalam tekanan hidrolis. Master silinder terdiri dari resevoir tank yang beri minyak rem, demikian juga piston dan siliner yang membangkitkan tekanan hidrolis.
  • Master silinder ada 2 type yaitu :
    1. Tipe Tunggal : Tipe plungger, Tipe konvensional dan tipe portles;
    2. Tipe Ganda : Tipe ganda konvensional dan tipe double konvensional.
    Master silinder

  1. Katup P (Propotioning Valve/Katup Pengimbang) berhubung rem depan membutuhkan tenaga pengereman yang lebih besar dari rem – rem belakang sehubungan dengan pemindahan berat kendaraan yang terjadi pada waktu melakukan pengereman yang kuat.
Katup P

  1. Flexible hose/slang flesible menghubungkan pipa rem dan rem roda untuk mengimbangi gerakan suspensi.
  • Pipa – pipa rem berfungsi untuk menyalurkan minyak rem dari master silinder ke ke rem.
  • Flexible hose

  1. Tuas rem parkir/rem tangan dan kable rem tangan berfungsi untuk mengerem roda – roda belakang secara mekanis melalui batang penghubung dan kabel – kabel. Juga untuk parkir kendaraan pada jalan turun / mendaki.
Tuas rem tangan

  1. Rem Cakram/Rem Piringan untuk memberi gaya pengereman kepada roda – roda depan.
  • Rem piringan walaupun banyak jenis rem piringan prinsip kerjanya adalah bahwa sepasang pad yang tidak berputar menjepit rotor piringan yang berputar menggunakan tekanan hidrolis, menyebabkan terjadinya gesekan yang dapat memperlambat atau menghentikan kendaraan.
  • Rem piringan efektif karena rotor piringannya terbuka terhadap aliran udara yang dingin dan karena rotor piringan tersebut dapat membuang air dengan segera. Karena itulah gaya pengereman yang baik dapat terjamin walau pada kecepatan tinggi. Sebaliknya berhubung tidak adanya self servo effect, maka dibutuhkan gaya pedal yang lebih besar dibandingkan dengan rem tromol. Karena alasan inilah booster rem biasanya digunakan untuk membantu gaya pedal.
  • Bagian – bagian rem piringan :
    1. Pen Utama dipasang pada plat penahan memberi tempat bagi kaliper dan memungkinkan silinder bergerak mundur maju di dalam bushing. Pen diberi perapat untuk mencegah masuknya debu dan air;
    2. Pad Rem Piringan menjepit rotor piringan dengan menggunakan piston pada silinder guna menciptakan gesekan yang menyebabkan terjadinya pengereman;
    3. Rotor Piringan dipasang pada hub as, berputar bersama roda;
    4. Lobang Pembuang untuk membuang udara yang masuk kedalam kedalam saluran udara;
    5. Kaliper Rem Piringan melindungi piston dalam silinder dan menekan pad terhadap rotor piringan tatkala piston terdorong oleh tekanan hidrolis;
    6. Sub Pen yang terpasang pada plat torgue, bersama – sama denga pen utama, memberi tempat kepada silinder dan memungkinkan silinder bergerak mundur maju melalui bushing;
    7. Plat Penahan terpasang pada bagian dari as, menunjang gerakan silinder yang terjadi pada saat pad menjepit rotor piringan.
    Rem cakram

  1. Rem Tromol memberikan tenaga pada roda – roda belakang baik secara hidrolis maupun mekanis.
  • Fungsi Rem Tromol menggunakan sepasang sepatu yang menahan bagian dalam dari tromol yang berputar bersama – sama dengan roda, untuk menghentikan kendaraan. Walaupun terdapat berbagai cara pengaturan sepatu rem, jenis leading dan trailing yang paling banyak dipakai pada kendaraan penumpang dan kendaraan komersial.
  • Rem Tromoltahan lama karena adanya tempat gesekan yang lebar diantara sepatu dan tromol, tetapi penyebaran panas agak lebih sulit dibanding dengan rem piringan karena mekanismenya yang agak tertutup. Karena itu rem tromol hanya dipakai pada roda – roda belakang yang tidak begitu banyak memerlukan tenaga pengereman.
  • Bagian – bagian rem tromol :
    1. Plat penahan dipasang pada rumah as belakang bertugas menahan silinder roda dan sepatu rem bagian yang tidak berputar;
    2. Silinder roda menekan sepatu rem pada tromol dengan tekanan hidrolis master silinder;
    3. Pegas pembalik sepatu menarik sepatu rem ke posisi semula untuk membebaskannya dari tromol sesaat injakan pedal dilepaskan;
    4. Sepatu rem ditekan terhadap bagian dalam tromol;
    5. Pen pegas penahan sepatu;
    6. Tromol rem yang dipasang pada poros as, berputar bersama – sama roda;
    7. Tuas sepatu rem tangan menekan sepatu pada tromol;
    8. Tuas penyetel.
    Rem tromol


Pemeriksaan Permukaan Minyak Rem
  1. Periksa bahwa tinggi permukaan minyak rem dan master silinder adalah di antara garis MAX dan MIN.
  2. Jika tinggi permukaan minyak rem dibawah atau dekat garis MIN, periksa kemungkinan terdapat kebocoran pada sistem hidrolis dan tambahkan minyak rem hingga garis MAX.
  3. Jangan menggunakan minyak rem yang telah lama disimpan karena minyak rem adalah bahan yang mudah dipengaruhi cuaca. Jangan lupa menutup dan memberi perapat pada tutup tempat minyak rem.
  4. Usahakan agar reservoir master silinder tidak kemasukkan kotoran.
  5. Bersihkan setiap minyak rem yang mengenai bagian yang bercat karena minyak rem akan merusak cat.
Komponen sistem rem
Tinggi permukaan minyak rem menurun walaupun tidak ada kebocoran
Pipa-pipa rem dan rem piringan menjadi aus karena pemakaian rem. Sebagai akibat mekanisme rem piringan yang dapat menyetel dengan sendirinya, kapasitas silinder kaliper bertambh dengan bertambahnya keausan dari pad rem piringan dan piston terdorong keluar. Kemudian minyak rem mengalir dari master silinder ke silinder roda sehingga menyebabkan turunnya tinggi minyak rem di dalam reservoir. Karena itulah perlu diperiksa secara berkala tinggi permukaan minyak rem dan kalau perlu ditambah.



Pemeriksaan Rem Piringan
  1. Periksa keausan pad rem.
  1. Ukuran ketebalan pad rem Jika kurang dari atau mendekati 1.0 mm gantilah pad-padnya.
  2. Jika keausan pad tidak merata atau ada kerusakan, mintalah petunjuk pada instruktur.
  1. Periksa mekanisme pen luncur kaliper. Jika ada kerusakan, kaliper perlu dioverhaul mintalah petunjuk pada instruktur anda.
  1. Periksa tebal piringan.
  1. Bersihkan permukaan rotor piringan dengan menggunakan kain lap.
  2. Ukur tebal rotor piringan. Jika kurang dari minimum, rotor harus diganti baru
  3. .




Pemeriksaan Rem Tromol
  1. Periksa secara visual kemungkinan terdapat kebocoran minyak rem pada silinder roda.
Jika ada kebocoran atau minyak rem merembes, silinder roda harus overhaul.
  1. Periksa pelapis sepatu rem.
  1. Ukur tebal pelapis rem.
    Jika tebal pelapis rem kurang dari minimum atau mendekati minimum, ganti sepatu rem pada kedua roda.
  2. Ukur diameter dalam tromol rem. Jika diameter lebih besar dari spesifikasi, tromol harus diganti.
  1. Jika permukaan tromol yang bersinggungan dengan pelapis sepatu rem tergores dalam, tromol harus diganti.
  1. Periksa ketebalan sepatu rem.
  1. Periksa bahwa kedua tuas bergerak dengan bebas.
  2. Jika gerak tuas terelalu berat, penyetel otomatis tidak akan bekerja dengan sempurna atau rem tangan tidak bisa dibebaskan.




Prosedur Memeriksa dan Menyetel Tinggi Pedal Rem
  1. Ukur tinggi pedal.
  1. Lipat karpet di bawah pedal rem dengan menggunakan penggaris, ukur jarak antara bagian atas pedal dan lantai.
  2. Biasanya tinggi pedal rem tidak berubah secara drastis. Namun apabila tidak berada di dalam nilai spesifikasi, lakukan penyetelan menurut prosedur dibawah ini.
  1. Stel tinggi pedal.
  • Lepaskan soket (1) yakni kabel untuk swit lampu rem (2).
  • Kendorkan mur pengunci (3) swit lampu rem dan putar swit beberapa putaran.
  • Kendorkan mur pengunci (4) push rod (5) dan stel tinggi pedal dengan memutar push rod.
  • Putar kembali swit lampu rem sampai stopper pedal sedikit menyentuh pelindung, kemudian kencangkan mur pengunci.
  1. Pasangkan kembali soket penghubung kabel swit lampu rem.
  2. Stel gerak bebas pedal rem.
Memeriksa dan Menyetel Gerak Bebas Pedal Rem
  1. Periksa gerak bebas pedal rem.
  1. Setelah mesin dimatikan, bebaskanlah kevakuman yang terdapat di dalam booster rem dengan jalan menginjak pedal rem sampai jarak cadangan pedal tidak berubah lagi dengan tekanan pedal yang sama.
  2. Jika masih terdapat vakum di dalam booster, gerak bebas pedal rem yang sebenarnya tidak dapat diketahui.
  3. Dengan perlahan pedal rem ditekan dengan jari sampai terasa ada tahanan kemudian ukurlah langkah pedal.
  1. Stel gerak bebas pedal rem.
  • Jika gerak bebas pedal rem tidak dalam spesifikasi kendorkan mur (A) dari push rodpada master silinder (B). Penyetelan dilakukan dengan memutar-mutar push rod.
  • Kencangkan mur dan ukur gerak bebas sekali lagi.
  • Periksa bahwa lampu rem menyala bila pedal rem ditekan dan lampu rem mati apabila pedal dibebaskan.






Latihan
Bagian-bagian rem tromol





No comments:

Post a Comment