Pages

Ads 468x60px

Monday 18 June 2012

AIR PENDINGIN ENGINE



1.       Zat-zat kimia yang tidak boleh ada dalam air pendingin
1.       Calcium
Muncul sebagai senyawa calcium bicarbonate, yang akan membentuk kerak pada saluran air pendingin, sehingga akan mengakibatkan overheat.

2.       Magnesium
Muncul sebagai senyawa magnesium bicarbonate, yang akan membentuk kerak pada saluran air pendingin, sehingga akan mengakibatkan overheat.

3.       Silica
Membentuk lapisan yang sangat keras pada dinding saluran air pendingin.

4.       Corrosive ion
Ketika zat garam atau calcium sulfat larut dalam air akan membentuk asam sulfat atau asam clorida yang bersifat corrosive.

5.       Oksigen
Oksigen yang larut dalam air akan bersenyawa dengan besi membentuk karat.

2.       Air yang keras (hard water)
Adalah air dimana sabun tidak bisa /sulit berbusa. Tidak boleh digunakan sebagai air pendingin engine karena dapat membentuk lapisan kerak.

3.       Anti freeze agent  (zat anti beku)
1.     Adalah zat kimia yang dicampurkan kedalam air dengan fungsi untuk menurunkan titik beku air pendingin engine. Untuk mengukur kadar antifreeze dalam air pendingin, yang diukur adalah berat jenis dari larutan air + zat antifreeze dengan menggunakan refractometer  (battery electrolit tester).
        Ada 2 tipe zat anti beku :
a.       Permanent type (PT)
Berbahan dasar glycol, memiliki keuntungan sbb :
·         Tidak menguap, sehingga kita cukup menambah air saja
·         Menaikkan titik didih air pendingin
·         Banyak dipakai pada engine.

b.       Semi permanent type (SPT)
Berbahan dasar campuran alkohol dan glycol., memiliki keuntungan sbb :
·         Mempunyai titik beku lebih rendah dari PT type antifreeze.
·         Harga lebih murah
Kekurangannya :
·         Mudah menguap sehingga kadar anti bekunya dapat berkurang
·         Memiliki titik didih kurang dari 100° C.

2.       Anti beku dapat menyebabkan korosi pada engine
Glycol berbahaya bagi engine, untuk maka pada larutan anti beku  oleh factory telah ditambahkan zat anti korosi. Tapi zat anti korosi tersebut tidak permanen, maka :
·         Secara teratur larutan anti beku harus diganti
·         Penggantian corrotion resistor harus lebih sering.

3.       Anti beku dapat menyebabkan kebocoran pada cooling system
Larutan anti beku dengan mudah bocor melalui celah yang kecil atau retakan. Untuk mencegah trouble yang diakibatkan pemakaian anti beku, maka perhatian khusus harus diberikan pada kekencangan baut silinder head, dsb.

4.       Hal yang perlu diperhatikan :
·         Zat anti beku dapat merusak cat
·         Zat anti beku bersifat racun, hati-hati dalam penanganannya.
·         Kualitas zat anti beku tergantung dari kandungan zat additive didalamnya seperti anti korosi, anti busa, dsb.

No comments:

Post a Comment