Kompas.com - Tidak mudah memang mengucapkan kata maaf.
Tetapi menyimpan dendam dan amarah sesungguhnya tidak membahagiakan.
Dengan memaafkan, kita mengundah bahagia dan melindungi diri dari
penyakit.
Peneliti dari Universitas California, San Diego, AS,
menjelaskan, ketika kita berhasil memaafkan orang yang menyakiti kita,
tekanan darah akan turun. Dalam jangka panjang, tekanan darah yang
normal akan melindungi kita dari penyakit jantung dan stroke.
Penelitian
tersebut dilakukan terhadap 200 partisipan. Mereka diminta memikirkan
suatu waktu ketika sahabat mereka menghianati. Separuh partisipan
diminta memikirkan bagiamana hal itu memicu rasa marah, dan sisanya
didorong untuk memaafkan.
Kemudian setelah diberi pengalih pikiran selama lima menit lalu mereka
boleh memikirkan kembali peristiwa penghianatan tersebut dengan cara
masing-masing.
Dr.Birtta Larsen, yang memimpin penelitian itu,
menemukan kelompok yang marah mengalami kenaikan tekanan darah pada sesi
pertama. Efeknya tetap terlihat meski mereka sudah diberi pengalih
untuk lebih tenang.
"Memaafkan bisa menurunkan reaktivitas
stres, bahkan melindungi tubuh dari dampak stres tersebut," tulis para
peneliti dalam Journal of Biobehavioural Medicine.
Kenaikan
tekanan darah dalam jangka pendek memang tidak berbahaya. Namun dalam
jangka panjang hal itu akan meningkatkan risiko serangan jantung dan
stroke.
Saturday, 4 August 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment