Bagian Kedua
PANDANGAN ISLAM TENTANG KEHIDUPAN
Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul1,
sebagai hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia sepanjang masa,
yang menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spirituil, duniawi dan
ukhrawi. Agama Islam, yakni Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad
sebagai Nabi akhir zaman, ialah ajaran yang diturunkan Allah yang
tercantum dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi yang shahih (maqbul)
berupa perintah-perintah, larangan-larangan, dan petunjuk-petunjuk untuk
kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat. Ajaran Islam bersifat
menyeluruh yang satu
dengan lainnya tidak dapat dipisah-pisahkan meliputi bidang-bidang aqidah, akhlaq, ibadah, dan mu'amalah duniawiyah.
Islam adalah agama untuk penyerahan diri semata-mata kepada Allah2, Agama semua Nabi-nabi3, Agama yang sesuai dengan fitrah manusia4, Agama yang menjadi petunjuk bagi manusia5, Agama yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan sesama6, Agama yang menjadi rahmat bagi semesta alam7. Islam satu-satunya agama yang diridhai Allah8 dan agama yang sempurna9. Dengan beragama Islam maka setiap muslim memiliki dasar/landasan hidup Tauhid kepada Allah10, fungsi/peran dalam kehidupan berupa ibadah11, dan menjalankan kekhalifahan12, dan bertujuan untuk meraih Ridha serta Karunia Allah SWT13. Islam yang
mulia
dan utama itu akan menjadi kenyataan dalam kehidupan di dunia apabila
benarbenar diimani, difahami, dihayati, dan diamalkan oleh seluruh
pemeluknya (orang Islam, umat Islam) secara total atau kaffah14 dan penuh ketundukan atau penyerahan diri15.
Dengan pengamalan Islam yang sepenuh hati dan sungguh-sungguh itu maka
terbentuk manusia muslimin yang memiliki sifat-sifat utama: a.
Kepribadian Muslim16, b. Kepribadian Mu'min17, c. Kepribadian Muhsin dalam arti berakhlak mulia18, dan d. Kepribadian Muttaqin19. Setiap muslim yang berjiwa mu'min, muhsin, dan muttaqin, yang paripuma itu dituntut untuk memiliki keyakinan (aqidah) berdasarkan tauhid yang istiqamah dan
bersih dari syirk, bid'ah, dan khurafat; memiliki cara berpikir (bayani), (burhani), dan (irfani); dan perilaku serta tindakan yang senantiasa dilandasi oleh dan mencerminkan akhlaq al karimah yang menjadi rahmatan li-`alamin.
Dalam
kehidupan di dunia ini menuju kehidupan di akhirat nanti pada
hakikatnya Islam yang serba utama itu benar-benar dapat dirasakan,
diamati, ditunjukkan, dibuktikan, dan membuahkan rahmat bagi semesta
alam sebagai sebuah manhaj kehidupan (sistem kehidupan) apabila
sungguh-sungguh secara nyata diamalkan oleh para pemeluknya. Dengan
demikian Islam menjadi sistem keyakinan, sistem pemikiran, dan sistem
tindakan yang menyatu dalam diri setiap muslim dan kaum muslimin
sebagaimana menjadi pesan utama risalah da'wah Islam. Da'wah Islam
sebagai wujud menyeru dan membawa umat manusia ke jalan Allah20 pada dasarnya harus dimulai dari orang-orang Islam sebagai pelaku da'wah itu sendiri (ibda binafsika) sebelum berda’wah kepada orang/pihak lain sesuai dengan seruan Allah: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa neraka....”21. Upaya mewujudkan Islam dalam kehidupan dilakukan melalui da'wah itu ialah mengajak kepada kebaikan (amar ma’ruf), mencegah kemunkaran (nahyu munkar), dan mengajak untuk beriman (tu'minuna billah) guna terwujudnya umat yang sebaikbaiknya atau khairu ummah22
Berdasarkan
pada keyakinan, pemahaman, dan penghayatan Islam yang mendalam dan
menyeluruh itu maka bagi segenap warga Muhammadiyah merupakan suatu
kewajiban yang mutlak untuk melaksanakan dan mengamalkan Islam dalam
seluruh kehidupan dengan jalan mempraktikkan hidup Islami dalam
lingkungan sendiri sebelum menda’wahkan Islam kepada pihak lain.
Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam maupun warga Muhammadiyah sebagai
muslim benar-benar dituntut keteladanannya dalam mengamalkan Islam di
berbagai lingkup kehidupan, sehingga Muhammadiyah
secara kelembagaan dan orang-orang Muhammadiyah secara perorangan dan kolektif sebagai pelaku da'wah menjadi rahmatan lil `alamin dalam kehidupan di muka bumi ini.
1. Q.S. Asy-Syura/42: 13
2. Q.S. An-Nisa/4 : 125
3. Q.S. Al-Baqarah/2: 136
4. Q.S. Ar-Rum/30: 30
5. Q.S. Al-Baqarah/2: 185
6. Q.S. Ali Imran/3: 112
7. Q.S. Al-Anbiya/21: 107
8. Q.S. Ali Imran/3: 19
9. Q.S. Al-Maidah/5: 3
10. Q.S. Al-Ikhlash/112: 1-4
11. Q. S. Adz-Dzariyat/51: 56
12. Q.S. Al-Baqarah/2: 30; Al-An'am/6: 165; Al`Araf/7: 69, 74; Yunus/10: 14, 73; As-Shad/38: 26
13. Q.S. Al-Fath/48: 29
14. Q.S. Al-Baqarah/2: 208
15. Q.S. Al-An'am/6: 161-163
16. Q.S.
Al-Baqarah/2: 112, 133, 136, 256; Ali Imran/3 : 19, 52, 82, 85;
An-Nisa/4: 125, 165, 170; Al-Maidah/5: 111, Al-An'am/6: 163; Al-Araf/7:
126; At-Taubah/9: 33; Yunus/10: 72, 84, 90; Hud/11: 14; Yusuf/12: 101;
An-Nahl/16: 89, 102; Asy-Syuura/42: 13; Ash-Shaf/61: 9; Al-Mu'minun/23:
1-11
17. Q.S.
Al-Baqarah/2: 2-4, 213 s/d 214, 165, 285; Ali Imran/3: 122 s/d 139;
An-Nisa/4: 76; At-Taubah/9: 51, 71; Hud/11: 112 s/d 122; Al-Mu'minun/23:
1 s/d 11; Al-Hujarat/49: 15
18. Q.S.
Al-Baqarah/2: 58, 112; An-Nisa/4: 125; Al-`An'am/6: 14; An-Nahl/16:
29, 69, 128; Luqman/31: 22; Ash-Shaffat/37: 113; Al-Ahqhaf/46: 15
19. Q.S.
Al-Baqarah/2: 2 s/d 4, 177, 183; Ali Imran/3: 17, 76, 102, 133 s/d
134; Al- Maidah/5: 8; Al-'Araf/7: 26, 128, 156; Al-Anfal/8: 34;
At-Taubah/9: 8; Yunus/10: 62 s/d 64; An-Nahl/16: 128; Ath-Thalaq/65: 2
s/d 4; An-Naba/78: 31
20. Q.S. Yusuf/112: 108
21. Q.S. At-Tahrim/66: 6
22. Q.S. Ali Imran/3: 104, 110
No comments:
Post a Comment