Pages

Ads 468x60px

Friday 11 May 2012

Service Poros Penggerak Roda


Macam-macam Sistem Pemindah Tenaga
Kendaraan dapat berjalan/ bergerak karena ada system yang memindahkan tenaga/ momen/ putaran dari mesin ke roda-roda. Axle shaft atau poros penggerak roda merupakan poros pemutar roda yang dihubungkan dengan gardan (differensial).
Kendaraan ditinjau dari sistem pemindah tenaganya dikelompokkan menjadi beberapa tipe yaitu :
1. Front Engine Rear Drive (FR)
Kendaraan dengan mesin di depan dan menggerakkan roda belakang dinamakan tipe Front Engine Rear Drive (FR). Komponen-komponen system pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission), drive shaft/ propeller shaft, differential, rear axle dan roda (wheel).
Kendaraan mesin depan penggerak roda belakang (FR)
Gambar 1. Kendaraan mesin depan penggerak roda belakang (FR)

2. Front Engine Front Drive (FF)
Kendaraan dengan mesin di depan dan menggerakkan roda depan dinamakan tipe Front Engine Front Drive (FF). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission), differential, front axle dan roda (wheel).
Kendaraan mesin depan penggerak roda depan (FF)
Gambar 2. Kendaraan mesin depan penggerak roda depan (FF)
3. Rear Engine Rear Drive (RR)
Kendaraan dengan mesin di belakang dan menggerakkan roda belakang dinamakan tipe Rear Engine Rear Drive (RR). Pemindah tenaga kendaraan tipe ini sama dengan tipe Front Engine Front Drive (FF). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi: kopling (clutch), transmisi (transmissions),differentialrear axle dan roda (wheel)
4. Four Wheel Drive (FWD)
Kendaraan dengan mesin menggerakkan roda depan dan roda belakang dinamakan tipe Four Wheel Drive atau All Wheel Drive (FWD atau 4WD atau AWD). Komponen -komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling(clutch), transmisi (transmission), transfer, dan terbagi menjadi dua. Pertama ke front drive shaft (front propeller shaft), front differentialfront axle dan roda depan (front wheel), sedangkan yang kedua ke rear drive shaft, rear differentialrear axle dan roda belakang (rear wheel)
Kendaraan mesin depan penggerak roda depan dan belakang (4WD)
Gambar 3. Kendaraan mesin depan penggerak roda depan dan belakang (4WD)



Jenis Poros Penggerak Roda (Axle Shaft)
1. Poros Penggerak Roda Belakang
Roda belakang umumnya menumpu beban lebih berat dari pada roda depan, sehingga konstruksi poros penggerak rodanya relatif lebih kuat. Pemasangan poros akan dipengaruhi oleh jenis suspensi yang digunakan. Jenis suspensi yang digunakan ada dua kelompok yaitu suspensi independent dan suspensi rigid.
Pada tipe suspensi independent, jenis axle shaft yang digunakan umumnya adalah tipe melayang (floating shaft type), dimana poros bebas dari menumpu beban dan bebas
bergerak mengikuti pergerakan roda akibat suspensi kendaraan.
Konstruksi Poros Melayang
Gambar 5.  Konstruksi Poros Melayang
Pada suspensi rigid umumnya menggunakan tipe poros memikul dimana axle shaftdiletakkan di dalam axle housing, yang dipasangkan berkaitan melalui bantalan.
Konstruksi Poros Pemikul
Gambar 6. Konstruksi Poros Pemikul
Poros pemikul terdiri dari 3 tipe, yaitu :
a. Tipe Full Floating 
Pada tipe ini poros axle sepenuhnya tidak menyangga beban. Beban sepenuhnya ditumpu oleh axle housing dan axle shaft hanya menggerakkan roda.

Poros pemikul tipe full floating
Gambar 7. Poros pemikul tipe full floating


b. Tipe three-quarter floating
Pada tipe three-quarter floating, hanya dipasangkan sebuah bantalan di antara axle housing dan wheel hub. Roda dipasangkan langsung pada poros roda. Hampir seluruh beban ditumpu oleh housing. Gaya lateral (lateral force) baru akan bekerja pada poros/ axle bila kendaraan membelok.
Poros pemikul tipe three-quarter floating
Gambar 8. 
Poros pemikul tipe three-quarter floating

c. Tipe Semi Floating
Tipe semi floating banyak dipakai pada kendaraan ringan. Hampir seluruh beban kendaraan dipikul oleh axle shaft, demikian juga gaya lateral (lateral force) pada saat kendaraan membelok.
Poros pemikul tipe Semi floating
Gambar 9. Poros pemikul tipe Semi floating
2. Poros Penggerak Roda Depan
Poros penggerak roda depan harus memiliki 2 persyaratan, yaitu :
  1. Mempunyai mekanisme yang menyerap perubahan panjang dari poros penggerak yang mengiringi gerakan roda naik dan turun
  2. Dapat memelihara operasi sudut yang sama ketika roda depan dikemudikan dan harus memutar roda saat membentuk kecepatan karena roda depan digunakan secara bersamaan untuk pengemudian dan pemindahan tenaga.
Konstruksi Poros penggerak roda depan
Gambar 10. Konstruksi Poros penggerak roda depan


Panjang Poros Penggerak
Panjang poros penggerak kiri dan kanan dapat sama maupun berbeda tergantung lokasi mesin dan transaxle. Apabila poros penggerak panjangnya tidak sama, maka akan mudah terjadi getaran yang menimbulkan bunyi dan kurang nyaman. Hal itu diatasi dengan beberapa metode yang antara lain :
  • Dynamic damper type
Dynamic damper dipasangkan pada poros penggerak melalui bantalan karet. Saat poros penggerak bergetar atau terpuntir maka damper yang diberikan cenderung untuk berputar pada kecepatan konstan, sehingga bantalan karet menyerap getaran dan puntiran.
Gambar. Dynamic Damper

    • Hollow shaft type
    Gambar. Hollow shaft
      • Intermidiate shaft

      Tipe ini digunakan pada kendaraan yang perbedaan jarak dua poros penggeraknya besar, sistem kemudinya menjadi tidak stabil dan mudah memuntir. Saat akselerasi, bagian depan kendaraan terangkat, sudut joint poros menjadi besar sehingga momen yang ditimbulkan menyebabkan roda tidak stabil dan sulit untuk dikendalikan.
      Gambar. Poros Penggerak Depan Tanpa Intermediate Shaft
      Gambar. Poros Penggerak Depan Intermediate Shaft


Pemeriksaan, service dan perbaikan poros penggerak roda
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui adanya kerusakan dan penyebab kerusakan pada axle shaft. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan secara berkala dan rutin untuk mencegah kerusakan yang lebih banyak.
Gambar. Konstruksi lengkap poros penggerak roda depan
Pemeriksaan yang dilakukan antara lain :
Pemeriksaan bantalan dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
  • Melepas kaliper dan piringan rem
  • Periksa kebebasan bantalan dalam arah axial dengan dial indikator. Kebebasan makasimum adalah 0.05 mm.
  • Setelah dipastikan bantalan masih baik, pasang kembali kaliper dan piringan rem.
Jika kebebasan terlalu besar ganti bantalan dengan yang baik, dengan melakukan pembongkaran. Pembongkaran dan pemeriksaan-pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
  • Lepaskan cotter pin, penutup pengunci mur dan mur pengunci bantalan
  • Mengeluarkan minyak pelumas roda gigi differential
  • Melepaskan hubungan tie rod end dengan steering knuckle, dengan menggunakan tracker ball joint.
  • Melepas steering knuckle dari lower arm, dengan melepas baut pemegangnya
  • Melepas poros penggerak depan, dengan memukulnya dengan palu plastik dan memegangnya dengan tangan.
Setelah unit poros penggerak terlepas lakukan pemeriksaan sebagai berikut :
  • Periksa dan perhatikan bahwa harus tidak ada kebebasan dalam outboard joint
  • Periksa dan perhatikan bahwa inboard joint meluncur dengan lembut dalam arah axial
  • Periksa dan perhatikan bahwa kebebasan arah radial dari inboard joint tidak terlalu besar
    • Periksa kerusakan boot.
    • Pemeriksaan panjang standar (spec. lihat manual book)
    Untuk penggantian bantalan dapat dilakukan dengan melepas dan membongkar axle hub dengan langkah sebagai berikut :a). Melepas kaliper dan melepas piringan rem (disc brake)
    b). Melepas mur/baut pengikat steering knuckle ke shock absorber
    c). Melepas unit axle hub
    d). Membongkar unit axle hub
    e). Mengganti bantalan
    f). Merakit unit axle hub
    g). Memasang axle hub depan


Pemeriksaan, service dan perbaikan poros penggerak roda
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui adanya kerusakan dan penyebab kerusakan pada axle shaft. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan secara berkala dan rutin untuk mencegah kerusakan yang lebih banyak.
Gambar. Konstruksi lengkap poros penggerak roda depan
Pemeriksaan yang dilakukan antara lain :
Pemeriksaan bantalan dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
  • Melepas kaliper dan piringan rem
  • Periksa kebebasan bantalan dalam arah axial dengan dial indikator. Kebebasan makasimum adalah 0.05 mm.
  • Setelah dipastikan bantalan masih baik, pasang kembali kaliper dan piringan rem.
Jika kebebasan terlalu besar ganti bantalan dengan yang baik, dengan melakukan pembongkaran. Pembongkaran dan pemeriksaan-pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
  • Lepaskan cotter pin, penutup pengunci mur dan mur pengunci bantalan
  • Mengeluarkan minyak pelumas roda gigi differential
  • Melepaskan hubungan tie rod end dengan steering knuckle, dengan menggunakan tracker ball joint.
  • Melepas steering knuckle dari lower arm, dengan melepas baut pemegangnya
  • Melepas poros penggerak depan, dengan memukulnya dengan palu plastik dan memegangnya dengan tangan.
Setelah unit poros penggerak terlepas lakukan pemeriksaan sebagai berikut :
  • Periksa dan perhatikan bahwa harus tidak ada kebebasan dalam outboard joint
  • Periksa dan perhatikan bahwa inboard joint meluncur dengan lembut dalam arah axial
  • Periksa dan perhatikan bahwa kebebasan arah radial dari inboard joint tidak terlalu besar
    • Periksa kerusakan boot.
    • Pemeriksaan panjang standar (spec. lihat manual book)
    Untuk penggantian bantalan dapat dilakukan dengan melepas dan membongkar axle hub dengan langkah sebagai berikut :a). Melepas kaliper dan melepas piringan rem (disc brake)
    b). Melepas mur/baut pengikat steering knuckle ke shock absorber
    c). Melepas unit axle hub
    d). Membongkar unit axle hub
    e). Mengganti bantalan
    f). Merakit unit axle hub
    g). Memasang axle hub depan

Sumber : m-Edukasi.

No comments:

Post a Comment