Pages

Ads 468x60px

Friday 17 October 2014

MAGNET

MAGNET

PENGARUH ARUS LISTRIK
Gejala-gejala yang terjadi akibat pengaruh arus listrik mengalir pada sirkuit atau elektrtolit, diantaranya;
1.        Pembangkitan panas
2.        Aksi magnet
3.        Aksi kimia





A.        MAGNET ALAM
Definisi magnet
Magnet adalah semua benda yang memiliki magnet. Magnetisme adalah kemampuan magnet menarik logam (metal).
Definisi Kutub magnet (kutub pole)
Kutub magnet adalah bagian pada magnet yang memiliki magnet yang kuat.
Contoh: Jika magnet batang dijatuhkan pada tumpukan berisi besi, isinya akan menempel pada ujung magnet tapi tidak di tengahnya. Kutub satu dinamakan kutub utara dan yang lain dinamakan kutub selatan. Reaksi kutub sejenis saling menolak dan yang tak sejenis saling menarik.
Gaya magnet adalah gaya tarik-menarik dan tolak-menolak.






B.         MEDAN MAGNET dan FLUX MAGNET
Definisi medan magnet dan flux magnet
Medan magnet adalah daerah sekitar magnet yang terdiri dari garis gaya magnet.
Definisi flux magnet adalah kelompok garis-garis gaya pada medan magnet
Fluksi magnet dapat digambarkan seperti gambar dibawah;









Bila kutub U suatu magnet dan kutub S magnet lainnya di dekatkan terjadi saling Tarik-menarik.










Bila kutub-kutub yang polaritasnya sama (u dan U atau S dan S) didekatkan maka terjadi saling tolak-menolak.
Garis gaya magnet memiliki karateristik sebagai berikut:
1.        Berbentuk kurva tertutup
2.        Selalu mengarah dari utara ke selatan
3.        Tidak saling memotong
4.        Cari jarak terpendek (elastis)
5. Menembus bahan non magnetik      
  









Fluks magnetik diukur dengan satuan Webber (Wb) .
Jumlah garis gaya pada daerah tersebut disebut kerapatan fluks . Diukur dalam Webber per meter persegi atau tesla (T) .
Kuat medan magnet adalah jumlah garis gaya magnet yang menembus seatu bidang tegak lurus terhadap garis gaya magnet. Secara matematis dapat ditulis:


B = kuat medan magnet (weber / m2 = T)
F = fluks magnet (weber = Wb)
     A = luas penampang (m2)

C.         RELUKTANSI DAN permeabilitas
Definisi reluktansi dan permeabilitas
Reluktansi adalah seberapa sulit garis gaya magnet melewati sebuah benda. Secara teknis, reluktansi adalah sebuah ukuran kebalikan dari benda yang memiliki fluks magnet.
Contoh:  Besi dan baja memiliki reluktansi yang rendah dan udara memiliki reluktansi tinggi.

Permeabilitas adalah seberapa mudah untuk memberikan sifat magnet lagi pada suatu benda.
Permeabilitas dan reluktansi adalah ukuran yang berlawanan dari benda yang sama.
Reluktansi menjadi lawan dari fluks magnet dan permeabilitas menjadi mudah jika benda dapat diberi sifat magnetis lagi.
Contoh:  Motor listrik dibuat dengan jarak udara yang sangat kecil antara Armatur dengan medan untuk mengurangi reluktansi jaringan magnet. Ini membantu membuat medan magnet yang kuat.

D.         BAHAN MAGNET
Adapun bahan - bahan logam berdasarkan sifat kemagnetannya dibagi menjadi 3 golongan yaitu:
1.        Ferro magnetik: adalah jenis logam yang sangat mudah dibuat menjadi benda magnet dan sangat mudah dipengaruhi magnet.
Contoh: besi, baja, dan nikel.
2.        Para magnetik: adalah jenis logam yang tidak dapat dibuat menjadi benda magnet tetapi masih dapat dipengaruhi magnet.
Contoh: platina dan mangan
3.        Dia magnetik: adalah jenis logam yang tidak dapat dibuat magnet dan juga tidak dapat dipengaruhi oleh magnet.
Contoh: tembaga, aluminium dan fosfor.

E.          MEDAN MAGNET PADA konduktor
Saat arus mengalir melalui konduktor, medan magnet terbentuk melingkar, jika arus bertambah, medan magnet menjadi kuat.











Kaidah Ampere dari Sekrup Ulir Kanan
Definisi Kaidah Ampere dari Sekrup Ulir Kanan
Ketika arus listrik searah dengan gerakan sekrup ulir kanan saat diputar masuk, fluksi magnet yang dihasilkan searah dengan arah gerakan memutar dari sekrup.










Hubungan antara arah arus dan arah flux magnet
Penting!
Tanda "X" di dalam lingkaran menunjukkan arah arus menjauhi kita; tanda O menunjukkan bahwa arah arus mendekati kita.



Flux magnet pada konduktor melingkar
Bila konduktor lurus dibengkokkan secara bertahap. Aliran dari setiap titik lingkaran adalah sama arahnya maka kombinasi ini akan membentuk flux yang besar dan kuat.









Flux magnet pada konduktor melingkari coil
Jika konduktor dibentuk dalam coil (sebut sebuah selenoid) medan magnet akan terbentuk melingkar disekitarnya, medan magnet yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan lurus.









Bila di dalam lilitan konduktor tersebut disisipkan besi maka kekuatan magnet yang dihasilkan menjadi sangat besar, peristiwa ini disebut gejala elektromagnetik.
Aplikasi Elektromagnetik
Aplikasi konsep elektromagnetik pada teknologi alat berat sangat banyak, diantaranya digunakan pada komponen relay, solenoid starter, motor starter, alternator, beberapa alat ukur dan lain-lain.
Relay
Relay adalah saklar yang dioperasikan secara elektrik dengan memanfaatkan gaya elektromagnetik untuk menarik plat kontak. Aplikasi relay pada kendaraan sangat banyak sebab dengan relay maka arus yang melalui saklar utama dapat direduksi sehingga saklar utama lebih awet, ukuran dan energi untuk
mengoperasikan dapat diperkecil, disain lebih kompak dan menarik. Secara umum relay dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu:
1.        Relay normaly Close (NC)
Relay NC yaitu relay yang pada kondisi normal kontaknya menutup, namun saat dialiri arus dari teminal 1 ke terminal 2 maka kontak membuka.
2.        Relay normaly Open (NO)
Ralay NO yaitu relay yang pada kondisi normal kontaknya membuka, namun saat dialiri arus dari teminal 1 ke terminal 2 maka kontak menutup.












F.          GAYA ELEKTROMAGNETIC
Definisi gaya elekromagnetic
Gaya electromagnetic adalah gaya yang bekerja pada konduktor bila arus mengalir pada konduktor di dalam medan magnet.
Contoh: motor stater, wiper, ammeter, voltmeter, dll.
Terjadinya Induksi elektromagnetik
Bila suatu pengirim digerakkan memotong suatu medan magnet, maka pada pengirim tersebut akan dihasilkan suatu arus listrik. Listrik yang dihasilkan disebut induksi elektromagnetik.


Semakin cepat kita menggerakan pengirim semakin besar induksi elektromagnetik yang dihasilkan, semakin banyak pengirim yang memotong medan magnet semakin besar induksi elektromagnetik yang dihasilkan, semakin kuat medan magnet yang dipotong oleh pengirim semakin besar induksi elektromagnetik yang dihasilkan.
Besarnya induksi elektromagnetik dapat dirumuskan sebagai berikut:
E = BL V
E = Besar induksi elektromagnetik
B = Kuat medan magnet
L = Panjang pengirim
V = Kecepatan memotong medan magnet
Dari rumus tersebut nampak bahwa besarnya induksi elektromagnetik yang dihasilkan berbanding lurus dengan:
-        Kecepatan pemotongan medan magnet.
-        Panjang pengirim yang memotong medan magnet
-        Kuat medan magnet

G.        KAIDAH TANGAN KANAN FLAMING
Metode tangan kanan Fleming merupakan metode yang menunjukan hubungan arah garis gaya magnet, arah gerak pengirim memotong dan arah arus yang dihasilkan.
Ibu jari menunjukkan kemana arah kumparan akan berputar (gaya elektromagnetik)
Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet
Jari tengah menunjukkan arah arus




H.        INDUKSI SENDIRI (SELT INDUCTION)
Fenomena induksi diri terjadi pada suatu lilitan yang dialiri arus listrik, kemudian aliran listrik diputus, maka pada lilitan akan dihasilkan tegangan induksi, arah aliran listrik yang dihasilkan berlawanan dengan arah arus masuk.
Contoh tegangan induksi pada relay.
Perhatikan gambar disamping, dimana saat kontak ON maka arus listrik dari baterai sebesar 12 V mengalir melalui lilitan ke kontak dan ke massa. Akibat aliran listrik maka inti lilitan menjadi magnet. Saat kontak digerakan sehingga OFF maka aliran listrik terputus dan kemagnetan hilang. Adanya perubahan magnet pada lingkar menyebabkan terjadi induksi diri pada lingkar sampai 200 V, dan arah aliran listrik hasil induksi berlawanan dengan arah aliran listrik saat masuk.


I. Induksi Bersama (Mutual Induction)         



Mutual induction terjadi bila ada dua lilitan yang saling berdekatan yaitu lilitan primer maupun lilitan sekunder. Konsep ini terjadi pada koil pengapian. Sumber energi listrik yang digunakan pada sistem kelistrikan otomotif dengan tegangan 12 Volt, padahal busi memerlukan tegangan yang sangat tinggi yaitu puluhan ribu volt, untuk merubah tegangan 12 V menjadi tegangan tinggi diperlukan Step-Up Trafo, pada sistim pengapian step-up trafo adalah koil pengapian (ignition coil).




Saat kontak ON maka arus listrik mengalir ke primer, inti koil menjadi magnet. Saat kontak OFF, arus listrik mengalir ke primer koil terhenti, kemagnetan hilang, maka terjadi induksi pada lilitan primer dengan arah arus berlawanan dengan arah arus saat masuk. Pada skunder koil juga terjadi induksi hal ini dapat ditunjukkan pada voltmeter. Besar induksi pada sekunder koil sangat tinggi karena jumlah lilitan sekunder koil sangat banyak.

1 comment: